Tarik Pengunjung, Wisata Edukasi Gerabah Desa Rendeng Bojonegoro, Gencar Lakukan Promosi
Jumat, 20 November 2020 12:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Sebagai upaya untuk menarik minat para pengunjung atau wisatawan agar datang berkunjung ke Wisata Edukasi Gerabah di Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro, Pemerintah Desa Rendeng bersama pengelola Wisata Edukasi Gerabah dalam hal ini Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Rendeng mulai gencar lakukan promosi, baik melalui media sosial dan penyebaran pamflet (flyer), yang isinya memberitahukan kepada masyarakat bahwa Wisata Edukasi Gerabah Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro, telah dibuka kembali.
Selain itu pihak Pemdes Rendeng bersama BUMDes Rendeng juga telah menyiapakan fasilitas tambahan, berupa pondok kuliner, semacam pujasera, di sekitar lokasi wisata Edukasi Gerabah tersebut.
Sebagaimana diketahui, dampak pandemi virus Corona (Covid-19) yang melanda Indonesia juga berimbas pada sektor wisata di Kabupaten Bojonegoro, salah satunya Wisata Edukasi Gerabah di Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro, yang sejak akhir Maret 2020 lalu hingga akhir Oktober 2020, ditutup, sehingga warga setempat yang mayoritas perajin gerabah kondisi ekonominya menurun.
Selanjutnya, seiring dengan adanya penerapan tatanan baru atau new normal, sejak awal November 2020, objek Wisata Edukasi Gerabah Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro kembali dibuka bagi para pengunjung, namun hingga saat ini pengunjungnya masih relatif sepi, sehingga pemdes setempat bersama pengelola objek wisata tersebut gencar melakukan promosi.
Wisata Edukasi Gerabah di Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro, Jumat (20/11/2020)
Kepala Desa Rendeng Muslih ST kepada awak media ini Jumat (20/11/2020) menuturkan bahwa setelah dibuka pada 3 minggu yang lalu, hingga saat ini pengujung atau wisatawan yang datang di objek Wisata Edukasi Gerabah Desa Rendeng masih relatif sepi.
"Selama seminggu kemarin, pengunjung yang datang kurang lebih hanya 20 orang. Dulu, sebelum ada pandemi Covid-19, pengunjung yang datang bisa mencapai 600 orang pengujung per minggunya." tutur Muslih.
Muslih mengaku bahwa pihaknya persama pengelola Wisata Edukasi Gerabah Rendeng, sedang gencar melakukan promosi-promosi dan pemberitahuan kepada masyarakat bahwa Wisata Edukasi Gerabah Desa Rendeng telah dibuka kembali,
"Kami juga telah menyiapakan tambahan fasilitas berupa wisata kuliner atau pondok kuliner di sekitar lokasi wisata, yang hingga saat ini masih proses pengerjaan," kata Muslish.
Muslih mengungkapkan bahwa fasilitas tambahan berupa berupa wisata kuliner atau pondok kuliner tersebut dibangun menggunakan dana bantuan yang diberikan Pemkab Bojonegoro tahun 2019, kepada BUMDes Rendeng sebesar Rp 100 juta, dan bantuan dari Pemprov Jawa Timur tahun 2020, kepada BUMDes Rendeng sebesar Rp 50 juta.
"Terima kasih kepada Ibu Bupati Bojonegoro dan Ibu Gubernur Jawa Timur, yang telah memberikan bantuan kepada BUMDes Rendeng, untuk pengembangan Wisata Edukasi Gerabah di desa kami," kata Muslih.
Sementara itu Camat Malo Djamari mengatakan bahwa dengan mulai dibukanya objek Wisata Edukasi Gerabah Desa Rendeng, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, pihaknya bersama pengelola tetap menerapkan protokol kesehatan bagi para pengelola dan pengunjung.
"Kami telah meminta kepada jajaran pemerintah desa bersama pengelola objek Wisata Edukasi Gerabah Desa Rendeng untuk menyiapkan kelengkapan Protokoler Kesehatan yaitu tempat cuci cangan di area lokasi wisata." kata Djamari.
Damari juga mengungkapkan bahwa semenjak dibuka beberapa minggu lalu, pengunjungnya masih relatif sepi sehingga pihaknya berharap kepada dinas terkait, khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro agar membatu memromosikan Wisata Edukasi Gerabah Desa Rendeng
"Mata pencaharian masyarakat Desa Rendeng rata-rata adalah perajin gerabah. Dengan mulai dibukanya wisata desa tersebut diharapkan akan kembali menggerakkan roda ekonomi masyarakat setempat," tutur Djamari. (dan/imm)