Virus Corona
Kasus Positif COVID-19 Tembus 2.000, Pemkab Blora Imbau Warga Disiplin Protokol Kesehatan
Selasa, 15 Desember 2020 15:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Berdasarkan data monitoring COVID-19 di Kabupaten Blora hingga Selasa (15/12/2020), jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 telah mencapai lebih dari 2.000 orang, atau tepatnya sebanyak 2.101 orang, terdiri dari 404 aktif, 1.600 sembuh, dan 97 orang meninggal dunia.
Terkait kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora terus mengingatkan warga masyarakat untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora dr Henny Indriyanti MKes mengemukakan alasan kenapa Pemkab Blora terus menggencarkan imbauan disiplin protokol kesehatan karena kasus positif COVID-19 di Blora terus meningkat.
Henny menjelaskan bahwa dari jumlah total kasus positif COVID-19 tersebut, 1.600 orang dinyatakan sembuh, atau mencapai 76,15 persen. Sedangkan positif aktif sebanyak 404 orang atau sebesar 19,23 persen, dengan keterangan dirawat di rumah sakit 36 orang, isolasi mandiri 368 orang. Sedangkan jumlah penderita yang meninggal dunia sebanyak 97 ornag atau sebesar 4,62 persen. Selain itu, Dinkes Blora juga telah melakukan swab polymerase chain reaction (PCR) terhadap 12.091 orang.
“Kita harus tingkatkan disiplin, semuanya saja, patuhi protokol kesehatan. Terus biasakan cuci tangan pakai sabun, pakai masker ke mana saja, jaga jarak dan hindari kerumunan. Jangan diabaikan, corona belum selesai,” tutur dr Henny Indriyanti, Selasa (14/12/2020).
Infografis Monitoring data COVID-19 di Kabupaten Blora. Selasa (15/12/2020)
Menurutnya, yang perlu diwaspadai dalam penyebarannya adalah di klaster keluarga, Yaitu jika ada salah satu anggota keluarga yang terinfeksi virus akan menularkan ke anggota keluar yang lain.
Untuk mencegah klaster keluarga bertambah, maka perlu memperhatikan protokol kesehatan dengan Ventilasi, Durasi dan jarak (VDJ). Ventilasi yang artinya berkaitan dengan sirkulasi udara. Risiko penularan virus corona lebih rendah jika ada aliran udara segar.
“Suhu dingin diyakini dapat berpengaruh terhadap penyebaran wabah ini. Kondisi kering dan dinginnya suhu dapat memudahkan virus menyerang manusia. Tak cuma itu saja, kondisi lingkungan seperti ini juga bisa membuat virus berkembang dalam waktu yang lebih lama,” tutur Henny.
Setelah ventilasi, ada pula aspek lainnya yang perlu diperhatikan, yaitu durasi. Durasi ini juga menentukan penyebaran virus corona dalam satu lingkungan. Sebab, semakin lama durasi kita berinteraksi dengan seseorang yang telah terinfeksi atau mengembangkan gejala-gejala COVID-19, maka semakin besar potensi penularan terjadi.
“Oleh sebab itu, kini diwajibkan menggunakan masker, dan cobalah sebisa mungkin untuk mempersingkat waktu ketika melakukan kegiatan di luar rumah,” tuturnya.
Selain upaya pencegahan tersebut, hal lain yang bisa dilakukan adalah menghindari anak-anak bermain bersama temannya tanpa protokol kesehatan. Kemudian, meminimalisir keluarga yang berkumpul dengan warga yang lain, misalnya dalam kegiatan arisan atau kegiatan kelompok masyarakat yang lain.
Dan yang terakhir jarak. Untuk mencegah penularan virus corona, kita perlu menjaga jarak aman sejauh minimal 1,5 meter dengan orang lain.
“Sementara waktu kita hindari dulu liburan keluarga. Kecuali kalau kita bisa melakukannya dengan protokol kesehatan,” kata Henny. (teg/imm)