Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora (TBB)
Puluhan Tahun Menunggu, Warga Antusias Sambut Peresmian Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora
Minggu, 03 Januari 2021 19:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Peresmian Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora (TBB), yang menghubungkan Desa Luwihhaji Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegorodengan Desa Medalem Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, Minggu (03/01/2021), disambut bahagia masyarakat di kawasan tersebut.
Bagaimana tidak, warga di dua kecamatan tersebut, yaitu Kecamatan Ngraho dan Kecamatan Kradenan, selama selama ini dipisahkan oleh Sungai Bengawan Solo.
Akses satu-satunya warga di kawasan tersebut untuk menyeberangi Sungai Bengawan Solo yang dalam dan alirannya deras adalah menggunakan perahu, sehingga tiap menyeberang, warga selalu was-was karena angkutan sungai itu memang tidak menjamin keamanan warga. Terlebih saat sungai terpanjang di Pulau Jawa itu meluap.
Namun, dengan telah diresmikannya Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora tersebut, kini warga tidak lagi khawatir saat hendak menyeberangi sungai Bengawan Solo, karena bisa melalui jembatan tersebut.
Warga Desa Medalem Kecamatan Kradenan, Blora, nampak antusias melihat peresmian Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora (TBB), Minggu (03/01/2020) (foto: priyo/beritabojonegoro)
Tampak warga sekitar sangat antusias melihat peresmian jembatan tersebut. Seperti yang dirasakan Siti Halimah (60), warga Desa Medalam Kecamatan Kradenan, nampak bersemangat dengan menggandeng cucunya yang masih balita. Bersama puluhan warga lain, Mbah Siti ingin menyaksikan sejarah dalam hidupnya, yakni peresmian Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora (TBB). Jembatan yang memang sejak lama diidamkan warga.
Mbah Siti mengaku bahagia bisa melihat adanya jembatan yang membentang di sungai Bengwwna Solo tersebut.
"Alhamdulillah senang, sekarang kalau menyeberang sudah mudah. Biasanya menyeberang sungai pakai perahu, jadi takut," kata Mbah Siti dalam bahasa jawa yang kental.
Mbah Siti mengatakan pernah melihat perahu yang digunakan untuk akses angkutan warga menyeberang itu tenggelam. Meski tak ada korban jiwa, dan juga tidak ikut dalam perahu yang tenggelam tersebut, namun kenangan itu membuatnya selalu ketakutan.
"Sekarang sudah mudah, tidak takut lagi. Sekarang lewat jembatan saja. Terimakasih banyak, senang sekali dengan pemerintah," tuturnya masih dalam bahasa Jawa.
Hal senada disampaikan Tamhadi (60), warga lainnya yang menceritakan sejak dahulu warga memanfaatkan penyeberangan dengan perahu apabila hendak ke Bojonegoro atau ke Blora.
"Karena kalau lewat jembatan jauh, harus memutar. Jadi warga memilih naik perahu. Saya mengalami sejak kecil," kata Tamhadi.
Untuk diketahui, Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora (TBB), yang menghubungkan Desa Luwihhaji Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegorodengan Desa Medalem Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, diresmikan pada Minggu (03/01/2021), dihadiri 3 orang menteri Kabinet Indonesia Maju, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketiga menteri tersebut yaitu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prof Dr Pratikno MSoc Sc, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ir Basuki Hadimuljono MSc PhD, dan Menteri Perhubungan Ir Budi Karya Sumadi.
Selain itu, peresmian jembatan tersebut juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo SH MIP, Bupati Bojonegoro Dr Hj Anna Muawanah, Bupati Blora Djoko Nugroho, dan Forpimda Kabupaten Bojonegoro dan Blora. (teg/imm)