Tanah Longsor
Tergerus Aliran Sungai, Satu Rumah Warga Sumberagung Banjarejo Blora Terancam Longsor
Kamis, 14 Januari 2021 12:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Dampak luapan aliran sungai anakan Kali Lusi yang terjadi akhir pekan lalu membuat was-was warga Dukuh Ngablak Desa Sumberagung Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora.
Akibat gerusan arus sungai tersebut menjadikan satu rumah warga bernama Heru (41), yang berada di tepi sungai tersebut terancam ambruk akibat tebing sungai longsor.
Tampak lokasi longsor tersebut cukup memprihatinkan, karena rumah warga semakin terancam. Teras rumah tersebut retak-retak dan halaman depan rumah sebagian sudah amblas. Bahkan sebagian pondasi rumah juga sudah menggantung di atas tebing longsoran.
“Ya was was. Wong longsoran sudah kena halaman samping dan belakang, dapur serta emper juga mulai retak,” tutur Heru Kamis (14/01/2021),
Kepala Desa Sumberagung Kecamatan Banjarejo, Sudarsono, membenarkan ancaman bencana alam yang kini mendera warganya. Menurutnya, bencana tersebut terjadi pada Senin (11/01/2021) sekitar pukul 02.30 WIB. Saat ini pihak desa sudah turun untuk melakukan antisipasi agar longsor tidak menjadi lebih parah.
Kondisi rumah warga di Dukuh Ngablak Desa Sumberagung Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora yang longsor. (foto: priyo/beritabojonegoro)
Sudarsono mengaku, pihak desa sudah berupaya menanggulangi dengan mengurug longsoran menggunakan pasir grosok. Warga juga bergotong-royong menggajal pondasi rumah agar tidak ambruk.
“Setelah ada laporan, kami langsung turun menangani bencana alam tanah longsor ini,” kata Kades Sumberagung.
Sudarsono menuturkan bahwa pihaknya telah membuat laporan kejadian tanah longsor ke kecamatan, dan tembusan ke institusi terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora
Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Blora, Hadi Praseno, mengatakan pihaknya mengaku telah turun mengecek di lokasi bencana alam longsor di Desa Sumberagung.
Menurutnya, kondisi saat ini longsoran sepanjang 18 meter lebar 10 meter, kedalaman 4,2 meter, dan longsoran ini sudah sampai pada teras samping dan belakang rumah serta dapur rumah salah satu warga .
Agar tidak merembet ke bangunan utamanya, telah dilakukan kerja bakti bersama dengan mengurug dan memberi pengamanan dengan bambu serta kayu.
"BPBD sifatnya hanya bantuan, untuk pekerjaan fisik itu berbeda lagi,” tutur Hadi Praseno. (teg/imm)