Ekonomi Kreatif dan UMKM
Dampak COVID-19, Pengusaha Handicraft Asal Trucuk, Bojonegoro, Fokus Produksi Buket Bunga
Sabtu, 06 Maret 2021 20:00 WIBOleh Vera Astanti Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Salah satu sektor yang terkena dampak pandemi COVID-19 adalah sektor usaha kecil khususnya para pelaku usaha kerajinan tangan atau handicraft.
Salah satunya adalah pengusaha handicraft asal Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Ani Nuraeni (40), yang mengaku harus mencari lini bisnis lain yang menghasilkan. Sejak adanya pandemi COVID-19, dia lebih fokus memproduksi buket bunga dari kain flanel.
Perempuan yang lebih sering dipanggil Ani ini kepada awak media ini Sabtu (06/03/2021) menceritakan bahwa usaha handicraft miliknya telah berdiri sejak 2015. Dimulai dengan memproduksi bros, aksesoris wedding, dan aneka suvenir.
"Sejak dua tahun ini, sebelum pandemi datang, saya mulai membuat bunga khusus dari kain flanel," kata pemilik brand Aeni. Sabtu (06/04/2021).
Ani menuturkan bahwa saat ini produknya berupa buket bunga, bunga vas meja, bunga hiasan dinding, bunga di dalam pot dan lainnya. Setiap hari Ani selalu membuat satu atau dua buket bunga. Entah itu ada pesanan atau tidak.
"Hitung-hitung untuk stok," kata Ani.
Ani Nuraeni (40), pengusaha handicraf asal Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, dengan buket bunga produksinya. (foto: vera/beritabojonegoro)
Harga buket bunga ia patok mulai dari Rp 25 ribu, sedangkan untuk suvenir mulai dari Rp 8.000. Omzetnya per bulan bisa mencapai sekitar Rp 2 juta.
Dalam menjalankan usaha ini Ani masih mengerjakannya sendiri. Sebab salah satu kendala yang dia hadapi adalah sulitnya mencari karyawan yang telaten membuat kerajinan tangan. Menurutnya, warga di sekitarnya lebih suka kerja di kota, kantor, atau menjadi pedagang keliling.
"Mungkin karena membuat kerajinan tangan seperti ini butuh ketelitian dan kesabaran karena banyak njlimetnya (kerumitan)," kata Ani.
Ani mengaku pada awalnya dirinya tidak serta-merta langsung berhasil dalam membuat kerajinan buket bunga. Dia belajar otodidak melalui internet dan juga ikut pelatihan sesama teman penyuka handicraft.
Para pelanggan Ani biasanya memesan buket bunga untuk acara wisuda, ulang tahun, lamaran dan pernikahan. Namun dengan adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), berdampak juga terhadap usahanya. Ani menuturkan bahwa omzetnya mengalami penurunan sekitar 40 persen.
Bagi pembaca yang membutuhkan buket bunga untuk acara spesial, bisa menghubungi Ani melalui Instagram (IG): @ aenifeltflorist; WhatsApp (WA): +62 822-4409-4885; Facebook (FB): Griya Aeni. (ver/imm)