Delapan Santri Blora Tenggelam di Sungai Lusi, Tiga Selamat
Kamis, 11 Desember 2025 15:30 WIBOleh Tim Redaksi
Blora – Duka mendalam menyelimuti Muhammadiyah Boarding School (MBS) Tahfidzul Qur’an Al Maa’uun Blora. Pada Kamis pagi (11/12/2025) sekitar pukul 06.30 WIB, delapan santriwati tenggelam di Sungai Lusi, Kelurahan Kedungjenar, Kecamatan Blora Kota. Tiga berhasil diselamatkan warga dalam kondisi selamat namun syok berat, sementara lima siswi lainnya hingga kini masih belum ditemukan.
Kejadian bermula ketika kedelapan santriwati yang terdiri dari berbagai tingkatan, kelas 7 hingga 12, nekat bermain ke tepi Sungai Lusi untuk mencari kerang. Padahal hujan deras semalam membuat debit air naik dan arus semakin deras.
Salah satu teman mereka, Ardina Kiki Sulistyawati (13), yang ikut melarang namun tidak berhasil, menceritakan kronologi kejadian dengan suara terbata-bata.
“Awalnya cuma mau lihat-lihat air sungai. Sudah kami larang jangan masuk, tapi mereka tetap turun. Katanya mau cari kerang. Tiba-tiba yang satu tidak bisa berenang teriak minta tolong, teman-temannya berusaha menolong, malah ikut terseret,” ujar Kiki sambil menahan tangis.

Petugas gabungan dari BPBD Blora, TNI dan POLRI melakukan pencarian delapan santriwati tenggelam di Sungai Lusi, Kelurahan Kedungjenar, Kecamatan Blora Kota, Kamis (11/12/2025). Aset: Istimewa
Warga setempat, Adit, yang pertama kali mendengar jeritan minta tolong sekitar pukul 06.00 WIB langsung berlari ke lokasi bersama tetangga lainnya.
“Saya dengar teriakan ‘tolong tenggelam’. Kami langsung lompat ke sungai, berhasil narik tiga anak ke tepi, tapi yang lima sudah tidak kelihatan,” kata Adit.
Sejak pagi, tim gabungan BPBD Blora, Polres Blora, Koramil, Basarnas, dan ratusan warga bahu-membahu melakukan pencarian. Penyisiran dilakukan hingga radius belasan kilometer ke hilir dengan perahu karet, jaring, serta drone. Namun hingga petang hari, kelima santriwati yang hilang belum ditemukan.
Kapolsek Blora Kota AKP Rustam menyampaikan, ketiga korban yang selamat masih trauma dan belum dapat dimintai keterangan secara lengkap.
“Kami mohon doa dari seluruh masyarakat agar kelima anak kami segera ditemukan, dalam keadaan apa pun,” ujarnya dengan suara berat.
Pihak sekolah dan keluarga korban meminta masyarakat mendoakan keselamatan anak-anak mereka. Sungai Lusi yang biasanya tenang kini menjadi peringatan keras bagi semua pihak akan bahaya bermain di sungai saat musim hujan. Pencarian akan terus dilanjutkan hingga malam ini dan besok pagi dengan tambahan personel serta penerangan lampu sorot.(red/toh)































.md.jpg)






