58 Napi di Lapas Tuban Ikuti Wisuda Keagamaan
Selasa, 08 Maret 2022 14:00 WIBOleh Ayu Fadillah SIKom
Tuban - Sebanyak 58 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tuban, pada Selasa Selasa (08/03/2022), ikuti wisuda, setelah mereka menyelesaikan pembelajaran pendidikan keagamaan di pondok pesantren mini Masjid At-Taubah yang didirikan oleh Lapas Tuban.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala Lapas (Kalapas) Tuban memberikan ijazah kelulusan kepada 53 narapidana laki-laki dan 5 narapidana perempuan.
Dalam sambutannya, Kalapas Tuban Siswarno mengatakan pada bulan Maret 2022 ini, ada 58 santri, sedangkan sejak tahun 2019 lalu hingga saat ini ada 254 orang santri.
"58 napi yang diwisuda hari ini telah menyelesaikan pembelajaran keagamaannya yang terdiri dari 4 kategori kelas pendidikan," ucap Siswarno.
Siswarno juga menjelaskan, dalam kategori kelas pendidikan di pondok pesantren mini Masjid At Taubah Lapas Tuban yakni dibagi kelas Iqro, Kelas Al-Quran, Kelas Fhasolatan, dan kelas kitab kuning.
"Dalam rinciannya, 17 orang kelas iqro, 20 orang kelas Al-Quran,15 kelas Fasholatan, dan 4 orang kelas kitab kuning Safinatun Naja," ucapnya.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tuban, saat gelar wisuda bagi narapidana yang telah menyelesaikan pembelajaran pendidikan keagamaan. (foto: dok istimewa)
Siswarno berharap dengan adanya pondok pesantren di Lapas Tuban ini stigma di masyarakat umum terhadap kehidupan di balik jeruji besi kian terkikis.
"Kami harap persepsi masyarakat umum kepada napi didalam Lapas tidak serta- merta selalu di kurung dibalik jeruji. Namun, didalam Lapas juga ada kegiatan positif yang mendidik Napi untuk kembali ke jalan lurus dan dapat berkarya," tutur Siswarno.
Lebih lanjut, Siswarno menyampaikan di dalam Lapas Tuban juga ada program pengajaran hadrah qosidah yang diambilkan pengajar dari ponpes luar Lapas.
"Ada 3 pengajar dari ponpes terdekat, 2 pendamping dan 14 pengajar dari lingkungan Lapas," kata dia.
Sementara itu, salah satu napi yang telah di wisuda, Muksin (41) mengungkapkan kegiatan pembelajaran keagamaan di lingkungan Lapas Tuban sangat bagus. Dirinya juga sebagai pengajar napi yang lain.
"Kalau saya di sini sudah berjalan 2 tahun namun belajar mengaji di Lapas dari 1,5 tahun lalu," ucap Muksin.
Napi yang dipidana 12 tahun penjara ini sebelumnya menjadi santri di pondok pesantren yang berada di Jombang, sehingga dirinya sudah terbiasa dan menghatamkan Al-quran sebanyak 3 kali.
"Iya sebelum di sini pernah mondok. Alhamdulilah sudah 3 kali hatam bacaan Al-Quran," kata Muksin. (ayu/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo