Pelaku UKM di Bojonegoro Ikuti Program Insentif Pengabdian Masyarakat dari Ditjen Diktiristek
Senin, 12 Desember 2022 19:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di era digital saat ini, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya, serahkan bahan dan alat kepada pelaku UKM, mitra program Insentif Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbasis kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2022.
Program ini bertujuan untuk mengakselerasi pelaksanaan Pengabdian Masyarakat di Perguruan Tinggi Swasta yang diintegrasikan dengan pembelajaran kolaboratif dan partisipatif mahasiswa melalui skema kemasyarakatan yang diwujudkan dalam pemberdayaan masyarakat yakni Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) dan Kegiatan Kampung Bangkit (KKB).
STIESIA Surabaya, adalah salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang menerima hibah program PKM dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Ada enam kelompok dosen pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang memenangkan program insentif 2022. Salah satu UKM yang menjadi mitra STIESIA adalah Istana Batik Marely Jaya Bojonegoro.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang dilaksanakan STIESIA Surabaya di Istana Batik Marely Jaya Bojonegoro. (Foto: Dok Istimewa)
Ketua Tim dan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIESIA Surabaya, Dr Nur Laily mengucapkan terima kasih kepada Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek), Kemendikbudristek RI,
yang sudah memberikan kepercayaan kepada STIESIA untuk melaksanakan program tersebut.
"KKM ini harus punya mitra, dan mitranya itu bisa masyarakat yang produktif atau yang tidak produktif. Dan di Bojonegoro kami bermitra dengan Istana Batik Marely Jaya Bojonegoro," tutur Dr Nur Laily.
Menurutnya, kegiatan PKM ini terdiri dari tiga dosen, yaitu Dr Nur Laily MSi, Dr Ikhsan Budi Rihardjo SE MSA Ak CA, Dr Dewi Urip Wahyuni SPd MPd SE MM, dan dua mahasiswa semester 5 yaitu Hana Evi Damayanti dan Arga Aditya Pradana.
Sementara kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai tanggal 9-11 Desember 2022, bertujuan untuk membantu permasalahan mitra dalam produksi, pemasaran, dan keuangan.
"Bidang kami adalah keuangan, perpajakan, bea cukai, dan pasar modal. Diharapkan kemitraan dengan Marely Jaya ini bisa membantu pengelolaan administrasinya, apalagi usahanya sudah ekspor," kata Dr Nur Laily.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang dilaksanakan STIESIA Surabaya di Istana Batik Marely Jaya Bojonegoro. (Foto: Dok Istimewa)
Adapun materi pelatihan digital marketing disampaikan oleh Dr Sukaris SE MSM yang memberikan materi tentang pentingnya pemasaran online. Dan pada hari kedua tentang pengelolaan keuangan dan perpajakan, yang disampaikan Dr Ikhsan Budi Rihardjo SE MSA ak CA tentang pembukuan sederhana dan penting pencatatan transaksi serta pemisahan pembukuan pribadi dan usaha.
Dengan menggunakan by Access merupakan aplikasi pembukuan sederhana berbasis IT disampaikan oleh R Yudhi Sidharta dari STIESIA Surabaya.
Pelatihan digital marketing disampaikan Dr Sukaris SE MSM yang memberikan materi tentang pentingnya pemasaran online. Pelatihan kedua tentang pengelolaan keuangan dan perpajakan, materi disampaikan Dr Ikhsan Budi Rihardjo SE MSA ak CA, tentang pembukuan sederhana dan penting pencatatan transaksi serta pemisahan pembukuan pribadi dan usaha. Materi berikut tentang pembukuan sederhana by Access, merupakan aplikasi pembukuan sederhana berbasis IT disampaikan oleh R Yudhi Sidharta dari STIESIA Surabaya.
Materi yang tak kalah penting adalah literasi perpajakan, karena sebagai pelaku UMKM harus paham tentang masalah perpajakan, yang disampaikan oleh ahli perpajakan Dr Muhammad Ilham SE MSi.
Pada hari terakhir materi yang disampaikan tentang desain dan proses produksi batik yang disampaikan oleh Ma’had Wicaksono SKom MKom dan Sugihartono SE.
"Tujuan kegiatan dan kaitannya dengan IKU adalah memberi solusi pemecahan masalah yang dihadapi UMKM Batik Marely Jaya Bojonegoro sesuai dengan bidang ahli dosen Tim Abdimas. Sementara tujuan kegiatan dan kaitannya dengan MBKM adalah memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa melalui pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning)." tutur Dr Nur Laily.
Sementara itu, pemilik Batik Marely Jaya Bojonegoro, Pudji Rahayu SPd MPd mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi atas bantuan hibah tersebut.
"Kami sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan, dan akan berusaha amanah memanfaatkan peralatan dan ilmu pelatihan yang diberikan STIESIA," ujar Pudji Rahayu. (*/red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo