Duta Lantas Kabupaten Bojonegoro 2014
Ajak Para Pelajar Jadi Pelopor Keselamatan Lalu Lintas
Senin, 21 Desember 2015 16:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
"DEKLARASI....Kami Pelajar Kabupaten Bojonegoro. Satu, menjadi pelopor dalam menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas. Dua, patuh dan taat terhadap peraturan lalu lintas serta menanamkan etika dan budaya berlalu lintas. Tiga, berperan aktif terhadap terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat."
Ada pemandangan menarik saat Deklarasi Keamanan Keselamatan Ketertiban dan Kelancaran (Kamseltibcar) Lalu Lintas dan Harkamtibmas 2015 bersama pelajar SLTA se-Bojonegoro di Alun-Alun, Senin (21/12) pagi.
Di depan tribun selatan Alun-Alun sisi barat, berdiri di atas podium kecil dua sejoli berseragam ungu. Keduanya bersuara lantang ketika memandu pembacaan Deklarasi Keamanan Keselamatan Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas yang ditirukan bersama-sama sekitar 6.000 pelajar.
Setelah mengamati selempang yang dikenakan, keduanya rupanya Duta Lantas Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014. Duta perempuan bernama Sinta Ardila Pramitasari, dan duta laki-laki benama Ahmad Fandi. Keduanya saat ini masih duduk di semester 7 STIKES ICSADA Bojonegoro.
Kepada beritabojonegoro.com, Sinta Ardila Pramitasari menyampaikan pandangannya tentang pelaksanaan Deklarasi Kamseltibcar dan Harkamtibmas bersama pelajar.
"Saya kira pelajar sangat antusias mematuhi ketertiban lalu lintas, buktinya meski hari ini mereka libur, peserta yang datang jumlahnya membeludak dua kali lipat," ujar peraih Juara II Duta Lantas 2014 itu.
Sinta mengungkapkan, dari jumlah undangan 3.000 peserta, yang hadir membeludak sampai 6.000 peserta. Dengan itu dia berharap, remaja dan anak sekolah ke depan akan lebih mematuhi tata tertib dan rambu-rambu lalu lintas. "Upayakan menggunakan sepeda motor standar, helm SNI dan asesoris standar," pesannya.
Ungkapan senada disampaikan Ahmad Fandi, peraih Juara I Duta Lantas 2014. Menurutnya, perlu ada kesadaran dari pelajar. Sebagai seorang terpelajar sudah seharusnya mampu menjadi pelopor keselamatan lalu lintas.
"Dan selama ini, kita bersama Satlantas sudah datang ke sekolah dan komunitas motor untuk memberikan himbauan," tambah pemuda asal Campurejo Bojonegoro tersebut.
Sesuai data dari Unit Laka Lantas Polres Bojonegoro, pada 2015 ini sampai November, ada kejadian sebanyak 18.000 kecelakaan di wilayah Jawa Timur. Sebanyak 607 kecelakaan terjadi di wilayah Bojonegoro, dengan rincian korban 114 meninggal dunia, 25 luka berat, dan 468 luka ringan. Seluruhnya mengakibatkan kerugian materi senilai Rp 708,2 juta. (lyn/tap)