News Ticker
  • Wakil Bupati Nurul Azizah Kukuhkan Pengurus KIPAN Bojonegoro
  • Dilaporkan Tenggelam, Pelajar asal Ngawi Ditemukan Meninggal di Sungai Bengawan Solo Bojonegoro
  • Hadiri Konfercab Fatayat NU, Bupati Bojonegoro Harap Fatayat Jadi Pilar Perubahan Sosial
  • Bupati dan Wakil Bupati Ikuti Gowes Jelajah Wisata Bojonegoro
  • 559 Jemaah Calon Haji di Blora Tahun 2025 Ikuti Manasik Haji
  • Bupati Bersama Wakil Bupati Bojonegoro Silaturahmi ke Rumah Orang Tua Fadly Alberto Hengga
  • Tanggapi Keluhan Petani, Bupati Bojonegoro Harap Penyerapan Gabah Sesuai HPP
  • Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Hadiri Halal Bihalal Bersama Gubernur dan Wakil Gubarnur Jatim
  • 194 Pelajar Antusias Ikuti Seleksi Calon Paskibraka Tingkat Kabupaten Blora
  • Usai Lebaran, Bupati Blora Minta OPD Kerja Cepat dan Tepat
  • Pemkab Bojonegoro Mantabkan Persiapan Program ‘Gayatri’
  • Bupati Bojonegoro Setyo Wahono Pimpin Apel Usai Cuti Bersama Lebaran
  • Blora Ikuti Panen Raya Padi Serentak di 14 Provinsi
  • Siap Dukung Swasembada Pangan Nasional, Bupati Siapkan Sektor Pertanian Bojonegoro Lebih Maju
  • Hari Terakhir Libur Lebaran 2025, Stasiun Bojonegoro Layani 2.308 Penumpang
  • Perjalanan Pemkab Blora Perjuangkan Jalan Cabak-Bleboh agar Bisa Dibangun dengan Inpres Jalan
  • Respons Cepat, Pemkab Blora Droping 20 Truk Grosok untuk Perbaiki Ruas Jalan Cabak-Bleboh
  • Bayi Laki-laki Tanpa Pakaian Ditemukan di Semak-semak di Blora
  • Diduga Epilepsi Kambuh, Seorang Nenek di Balen, Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Sawah
  • Polres Blora Gagalkan Peredaran 100 Gram Sabu
  • Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Laksanakan Salat Idulfitri Bersama Warga
  • Demo Mahasiswa Tolak Pengesahan UU TNI di Bojonegoro Diwarnai Kericuhan
  • Ratusan Mahasiswa di Bojonegoro Gelar Demo Tolak Pengesahan UU TNI
  • Wakil Bupati Bojonegoro Hadiri  Musrenbang Pemkab Blora
10 Tahun Berjuang Melawan Rasa Nyeri di Tubuh

Kisah Yasrini, Penderita Penyakit Lupus

10 Tahun Berjuang Melawan Rasa Nyeri di Tubuh

Oleh Mulyanto

Bubulan - Nasib malang menimpa Yasrini (36), perempuan asal Dukuh Pradok, Desa/Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro. Perempuan ini harus mengonsumsi obat-obatan selama kurang lebih 10 tahun lantaran melawan penyakit Lupus yang diderita.

Saat ditemui beritabojonegoro.com di kediamannya di Dukuh Pradok RT 09, Yasrini tinggal bersama kedua orangtuanya di sebuah rumah yang cukup sederhana. Yasrini hanya bisa duduk terkadang tiduran di kasur di dalam kamarnya. Yasrini lumpuh, kaki dan tangannya bengkak serta mengecil digerogoti oleh penyakit Lupusnya yang divonis oleh dokter sejak 2003 silam.

"Dulu itu saya flu ya sudah seperti flu biasa, tapi badan rasanya drop lalu saya bawa ke dokter. Tapi setelah obat habis saya drop kemudian dokter mulai curiga," begitu awal Yasrini menceritakan penyakit Lupusnya.

Setelah mendapatkan pemeriksaan dari dokter, Yasrini direkomendasikan untuk dirujuk ke Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya karena memang saat itu Yasrini sedang bekerja di salah satu apartemen di Surabaya. Menurutnya, saat di RSUD dr Soetomo dia menjalani serangkaian tes, bahkan dalam satu hari Yasrini melakukan cek darah sebanyak empat kali.

"Dan setelah beberapa jam dipanggil dan dinyatakan ini positif kena Lupus," imbuhnya menirukan pernyataan dokter yang memeriksanya.

Setelah dinyatakan positif mengidap Lupus, rasa nyeri yang dirasakan oleh Yasrini semakin menjadi-jadi terutama nyeri di bagian pergelangan tangan kanan hingga menjalar ke pergelangan tangan kiri, lutut, kaki, leher, dan juga sekujur kaki dan tangan menjadi bengkak.

Mengetahui hal itu Yasrini memutuskan untuk pulang ke Dukuh Pradok, Desa Bubulan, dan menjalani rawat jalan di RSUD dr Soetomo. Proses rawat jalan yang dijalani Yasrini pun tak mudah. Tak hanya sekali atau dua kali dia bolak-balik ke RSUD dr Soetomo untuk mengobati Lupusnya itu. Namun yang ada hanya putus asa yang dirasakan oleh Yasrini lantaran usaha kontrol rawat jalan sejauh ini tidak membuahkan hasil sama sekali.

"Waktu itu saya sempat jengkel ke dokter, saya ngeluh, dok ini sebenarnya Lupus itu kaya apa sih. Saya sudah berobat sudah patuhi larangannya tapi masih saja belum sembuh, katanya setiap penyakit ada obatnya," kata Yasrini menirukan keluhannya saat itu.

Yasrini mengaku, setelah mendapatkan penjelasan tentang penyakit Lupus dari dokter pada tiga tahun pertama menjalani penyakit ini dia sudah seperti orang depresi, putus asa, dan marah besar. Bahkan dia belum bisa menerima kenyataan pahit dengan penyakit itu.

Namun karena semangat luar biasa ingin bisa sembuh dari penyakit Lupus, Yasrini melakukan kontrol lagi ke beberapa terapi pengobatan alternatif secara tradisional. Setiap satu bulan dua kali dan ganti terapis sebanyak 37 orang yang tersebar di Surabaya, Sidoarjo dan Semarang.

"Pada saat itu mengonsumsi obat saya semakin drop dan obat itu malah menyerang organ tubuh saya karena sifat obat Lupus itu steroid yang malah menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Seperti perut saya kena kista, ginjal saya bengkak sebelah, jantung bermasalah, tulang ekor sakit semua, dan kaki saya bengkak-bengkak," tuturnya lirih sembari menitikkan air mata.

Saat itu, Yasrini benar-benar ada pada titik nol, dia sudah drop dan putus asa, bahkan hanya ada satu doa yang dipanjatkan waktu itu yakni keinginannya kepada Tuhan untuk mencabut nyawanya. "Badan saya saat itu benar-benar sakit, nggak ada yang bisa dirasain enak sama sekali," imbuhnya.

Pengobatan secara alternatif setelah itu tetap dilanjutkan sembari mengumpulkan mental Yasrini yang sudah down karena tidak siap menghadapi kenyataan. Hingga saat ini proses penyembuhan penyakitnya sudah hampir 70 persen dengan pengobatan alternatif tersebut. Namun meskipun begitu Yasrini tetap berharap ada uluran tangan dari para dermawan untuk meringankan beban yang ditanggunggnya selama ini.

Memang jika dilihat secara kasat mata Yasrini terlihat sehat dan baik-baik saja namun tubuhnya yang semakin kurus dan rasa nyeri di sekujur tubuhnya ditahan sejak 10 tahun silam hanya bisa dirasakan oleh Yasrini.

Sementara itu Ayah dari Yarsini, Daswaji (61), juga sangat berharap mendapat uluran tangan dari para derwaman di Bojonegoro untuk membantu biaya penyembuhan putrinya yang hanya bisa terbaring di kamar. "Saya sudah punya Kartu BPJS tapi anak saya yang belum, selama ini pakai biaya pribadi," ungkapnya. (mol/tap)

 

*) Foto Yasrini diapit kedua orangtua di kamarnya

Iklan Pengurusan Legalitas
Berita Terkait

Videotorial

Peringatan Hari Menanam Pohon di Embung Babo, Desa Sidobandung, Bojonegoro

Berita Video

Peringatan Hari Menanam Pohon di Embung Babo, Desa Sidobandung, Bojonegoro

Bojonegoro - Dalam rangka peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten ...

Berita Video

Proses Evakuasi Orang Tercebur di Dalam Sumur di Ngraho, Bojonegoro

Berita Video

Proses Evakuasi Orang Tercebur di Dalam Sumur di Ngraho, Bojonegoro

Bojonegoro - Seorang laki-laki berinisial SNJ bin SPR (51) warga Dusun Tukbetung, Desa Nganti RT 047 RW 013, Kecamatan Ngraho, ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Bojonegoro - Jika hari ini ada beberapa kelompok menggiring opini bahwa dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Bojonegoro - Salah satu putra terbaik asal Bojonegoro, Prof Dr Pratikno MSoc Sc, pada Minggu malam (20/10/2024) kembali dipilih menjadi ...

Infotorial

Pertamina EP Cepu Dorong Keberlanjutan Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Agrosilvopastura

Pertamina EP Cepu Dorong Keberlanjutan Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Agrosilvopastura

Bojonegoro - Pertamina EP Cepu (PEPC) melalui Program Biru Langit Jambaran Tiung Biru meluncurkan inisiatif agrosilvopastura yang mengintegrasikan pengelolaan kehutanan, ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Wisata

Wisata Alam Gua Terawang Ecopark Blora Kini Semakin Menarik

Wisata

Wisata Alam Gua Terawang Ecopark Blora Kini Semakin Menarik

Blora - Objek wisata Gua Terawang Ecopark, di Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah menjadi salah satu destinasi ...

Hiburan

Blora Social Media bakal Gelar Festival 'Thethek' untuk Kedua Kalinya

Blora Social Media bakal Gelar Festival 'Thethek' untuk Kedua Kalinya

Blora - Komunitas Blora Social Media (Blosmed) akan menggelar "Festival Thethek" untuk kedua kalinya. Jumat (28/03/2025) mendatang. Dengan mengambil tema ...

1745006020.2886 at start, 1745006020.4972 at end, 0.20865201950073 sec elapsed