Kelas Inpirasi Bojonegoro
Mengenalkan Profesi Kepada Anak-Anak SD
Senin, 15 Februari 2016 10:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kasiman - Salah satu sasarannya adalah sekolah yang temarjinalkan. Terpencil sekaligus akses perjalannya sangat susah. Usulan dari Dinas Pendidikan adalah di Kasiman, tepatnya Desa Sekaran sebuah daerah yang harus ditempuh selama dua jam naik motor. Bila jalannya semulus kulit model iklan sabun di televisi sih sepertinya tidak masalahnya, sayangnya bukan. Keadaan jalannya setelah datang hujan, lebih aduhai lagi.
Hari jumat (12/02) sebanyak 35 orang berjibaku melewatinya demi sebuah misi mulia, mengenalkan mimpi-mimpi yang pasti tidak pernah mampir pada anak-anak yang berjuang melawan kerasnya hidup. Mereka merupkan para relawan yang tergabung dalam Kelas Inspirasi Bojonegoro edisi dolan. Untuk keberangkatannya mereka dibagi menjadi empat kloter, rombongan teater tiba duluan sekitar pukul 14.00, kemudian rombongan kedua tiba pukul 17.00, rombongan ketiga pukul 21.00 dan rombongan terakhir sampai pada di Sekaran keesokan harinya (13/02) sekitar pukul 06.00 pagi.
Malam Sabtu mereka disuguhi oleh penampilan dari rombongan teater yaitu teater dan musikalisasi puisi. Tidak hanya para relawan yang menyaksikan namun juga penduduk sekitar dan siswa SD Sekaran itu sendiri. Kekaguman terpancar dari mata mereka, barangkali ini adalah yang pertama kalinya mereka melihat pentas semacam itu.
Kegiatan utama KI Bojonegoro dimulai Sabtu tepat pukul 07.00 di SD Sekaran 1, SD Sekaran 2 dan SD Sekaran 3. Pengalaman yang paling melekat adalah di SD Sekaran 2, jelas Angelina PIC KIB edisi Dolan 2016.
Relawan pengajar akan menceritakan profesi mereka dan bagaimana cara meraihnya dan diharapkan murid SD termotivasi untuk terus belajar dan melanjutkan pendidikan yang ke lebih tinggi. Sesuai dengan tujuan KI adalah memberikan referensi terkait cita-cita kepada anak usia SD, bahwa profesi banyak sekali ragamnya.
"Relawan yang diposisikan di SD Sekaran 2 adalah yang bersedia dengan pengalaman ekstrem. Tidak hanya jalannya tetapi juga mruid-muridnya," ujar Angelina, salah satu guru pengajar kelas inspirasi.
Jalan menuju SD Sekaran 2 masih berupa tanah dengan batu-batu cadasnya yang memonopoli keseluruhan medan. Perlu kekuatan khusus untuk melewati jalan tersebut, sebuah tekad dan rasa ikhlas yang kuat untuk sampai di lokasi. Apalagi setelah hujan, lumpur tanah akan setia menempel di ban motor tanpa kecuali. Belum lagi, setelah sampai di SD Sekaran 2 harus bertemu dengan murid-muridnya jauh lebih hiperaktif dari anak seusia mereka.
"Mereka benar-benar luar biasa. Masa pas senam pagi, salah satu anak memegangi kaki temannya sehingga temannya pun jatuh ketika hendak melangkah. Mereka sangat usil, bahkan gurunya sudah mewanti-wanti dengan perumpamaan senggol sama dengan gasak (sikat)," cerita Angelina penuh semangat.
Relawan pengajar sempat kewalahan, lanjut Angelina, namun mereka memiliki metode khusus menangani anak seperti itu. Salah satunya dengan Power Wooush, yaitu gerakan tangan seperti pada adegan Goku hendak mengeluarkan jurus kamehame. Anak yang usil akan mendapatkan hadiah seperti ini oleh teman -temannya, sehingga dia pun akan diam.
Alpin namanya, seoang anak yang duduk di bangku kelas 6. Perawakannya gendut, berkulit gelap dan pedenya setengah mati, hobinya adalah menyanyi, tetapi cita-citanya menjadi Masinis,sangat tidak nyambung. Tetapi itulah keistimewaan anak-anak.
"Waktu pulang, Alpin ditanya dia akan melanjutkan ke SMP mana, jawabannya malah 'Aku tidak pingin masuk SMP tetapi SNP.' Sahabat New Palapa," terang Angelina.
Alpin memiliki suara yang merdu, terutama cengkoknya yang khas. Walaupun begitu dia tetap bercita-cita menjadi Masinis. (ver/kik)