Dian Bernike Silalahi, Finalis Miss Indonesia 2016
Selain Cantik, Ia Juga Suka Berbagi
Sabtu, 20 Februari 2016 13:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
CANTIK, baik, dan periang. Sepertinya telah menjadi sifat wajib untuk gadis ayu ini. Memiliki nama lengkap Dian Bernike Ayuningtyas Silalahi, dara ayu ini kemudian akrab disapa Dian. Ia adalah putri asal Bojonegoro yang saat ini tengah menjalani proses karantina dalam Miss Indonesia 2016 di Jakarta.
Mempunyai ketertarikan sejak kecil terhadap dunia modelling, ternyata berkat itulah mampu mengantarkan dara ayu kelahiran Bojonegoro, 22 Oktober 1993 itu menuju sebuah perhelatan nasional. Bersaing dengan ribuan perempuan hebat lainnya dalam Miss Indonesia 2016.
Dian itu asli Bojonegoro keturunan Jawa dan Batak. Dia, putri pertama dari dua bersaudara pasangan H Berthon Silalahi, salah satu anggota Polres Bojonegoro, dengan Hj Siti Herminingsih, Kepala Cabang Bank Jatim Unit Kalitidu. Ia beruntung menjadi wakil Bojonegoro dalam Miss Indonesia 2016. Meskipun mewakili bukan daerah asalnya, Bojonegoro, ia tetaplah salah satu putri terbaik dari Bojonegoro.
Melalui penjelasan sang ibu, Siti Herminingsih, Dian memulai pendidikan TK dan SD Negeri Kadipaten 1, kemudian melanjutkan pendidikan menengah di SMP Negeri 7 Bojonegoro dan SMA Negeri 4 Bojonegoro. Semasa sekolah Dian aktif dalam berbagai kegiatan ekstra.
"Dia ikut atletik lari dan regu Paskibraka semasa SMA, sedang semasa SMP sering menjadi mayoret regu drumband SMPN 7," terang Herminingsih.
Dian kecil, dahulu adalah seorang pribadi yang superaktif. Ia aktif dan tidak pernah bisa berhenti. Pengakuan sang Ibu, pernah semasa kecil, mungkin karena gemes atau apa, Dian sering menggigit hidung teman sebayanya hingga merah. "Kebiasaan itu berlanjut hingga usia SD. Lha temannya yang pernah digigit selalu ingat kejadian itu ketika berjumpa Dian," tuturnya.
Meski demikian, karena kebiasaan itu, banyak teman yang mengenang dara ayu tersebut sebagai sosok yang periang dan tidak pernah sedih. Selain itu, parasnya yang selalu cantik, kulitnya putih bersinar dan berbadan tinggi semampai, seolah menjadi kesempurnaan yang tidak tertandingi untuk Dian Bernika Ayuningtyas Silalahi.
Dara yang memulai karir sebagai model Hengki tersebut tinggal di Jalan Masjid, Kelurahan Banjarjo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro. Sejak kecil ia sudah menyukai bergaya di depan kamera dan berjalan di atas catwalk. Ketika TK ia sering menjadi model. Namun semasa SD ia vakum hingga kemudian SMA ia baru kembali menekuni dunia tersebut. Hingga karirnya di berbagai agency di Surabaya pun membawanya dalam Miss Indonesia 2016.
Dian, yang menyukai kegiatan traveling dan jalan-jalan di alam terbuka membuatnya menjadi pribadi yang tenang. Ia pribadi yang supel dan menyukai banyak teman. "Dian anaknya mandiri, meskipun kalau sama saya terkadang sangat manja. Ia menganggap saya seperti ibu sekaligus sahabatnya," ujar sang Ibu menunjukkan gambar-gambarnya saat bercengkrama dengan Dian.
Berbagi dengan sesama adalah aktivitas yang sampai saat ini masih Dian jaga. Sejak kecil keluarganya mengajarkan Dian untuk berbagi. Berbagi sembako kepada tetangga sekitar yang membutuhkan secara rutin, maupun berbagi ke yayasan.
"Semenjak ia kuliah di STIE Perbanas Surabaya, kemudian aktif dalam kegiatan sosial komunitas se-fakultas. Pernah pas pulang ke Bojonegoro, ia minta disiapkan nasi kotak, kemudian ditemani adik, ia membagikannya ke tukang becak," kenang Hermin.
Meskipun sering hidup di Surabaya, karena disibukkan dengan kuliah dan kerjaannya sebagai model, ketika pulang ia selalu mengunjungi teman-temannya. Sambil menikmati hobi kulinernya, ia sering makan di Cafe Pak Tondo ataupun Ayam Goreng Kartini. Seolah itu sudah jadi makanan wajib yang tidak boleh ditnggalkan. "Selain itu, ia suka udang. Meskipun sebenarnya setelah makan badannya jadi bentol, masih ia maksa makan, akhirnya ya harus minum obat alergi," pekik sang Ibu.
Kegiatan Dian yang banyak di luar sekolah membuat orangtua was-was. Alih-alih khawatir aktivitas modelling akan mengganggu sekolah Dian. Namun, semua itu bisa dilalui dengan baik. Hingga kemudian ia terpilih menjadi juara dalam Kange Yune Bojonegoro (2009) dan Raka-Raki Jawa Timur (2010), barulah orangtua memahami dan mau mendukung karir Dian. "Saya kira disitu gambaran keseimbangan cantik dan pintar, Dian bisa meraih keduanya dengan baik," kata Hermin.
Cerita Dian hingga sampai pada perhelatan Miss Indonesia, sebelum lulus kuliah ia sempat bercerita kepada sang ibu ingin mengikuti audisi Miss Indonesia, namun dilarang karena takut mengganggu pendidikan. Kemudian ia menurut. Hingga pada masa setelah lulus, ia kembali memohon izin kepada sang Ibu, barulah diperbolehkan ikut hingga diterima. Kabar bahagia ini tidak lantas membuat sang ibu percaya. "Hingga baru pada akhir Januari itu, Dian memperlihatkan pengumuman melalui email ke saya, itu waktu kurang dua minggu dia harus karantina ke Jakarta," terang sang Ibu.
Mendengar kabar baik ini, teman-teman Dian turut senang. Meski banyak dari mereka memarahi Dian, karena Dian tidak menceritakan hal tersebut sejak jauh-jauh hari. Dian baru menceritakan kabar ia masuk MIss Indonesia pada saat akan berangkat ke Jakarta. Hingga saat ini, Dian sedang menjalani karantina menuju grand final.
Ini pesan Dian melalui media sosial WhatsApp (WA) kepada Ibunya, beberapa waktu lalu saat menghubungi keluarga. “Mohon doa dan dukungan kepada semua agar diberi kelancaran oleh Allah SWT, semoga yang saya dapat di sini bermanfaat,” tulis Dian melalui WA pada Kamis 18 Februari lalu.
Selain dukungan dari keluarga dan teman-teman dekat, guru sekolah bahkan bupati dan jajaran forpimda siap mendukung Dian dalam Grand Final Miss Indonesia 2016 yang akan diselenggarakan live RCTI, 24 Februari 2016 mendatang. Dalam hal ini, Ibu Dian, Herminingsih sangat bersyukur, karena Dian bisa masuk Miss Indonesia 2016. Dian membawa nama Bojonegoro dan tanah kelahiran ayahnya, Sumatera Utara.
"Meski mewakili Sumatera, saya harap masyarakat Bojonegoro bisa ikut mendukung Dian," harap Herminigsih. (lyn/tap)