Warga Desa Luwihaji Mulai Gotong-Royong Perbaiki Jembatan Ngidung
Sabtu, 27 Februari 2016 13:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Ngraho - Jembatan Ngidung di Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, yang longsor bagian fondasinya kini mulai diperbaiki masyarakat desa setempat. Masyarakat Desa Luwihaji melakukan gotong-royong untuk memperbaiki jembatan tersebut. Material seperti batu kali dan tanah urug sumbangan dari kecamatan dan warga desa mulai datang di lokasi jembatan.
Senin (22/02) lalu, jembatan yang menghubungkan Desa Luwihaji dan Ngraho itu diketahui longsor bagian fondasi kaki jembatan di sisi Desa Luwihaji. Longsoran ini mengakibatkan badan jalan jembatan amblas dan membentuk lubang besar hingga kedalaman 6 meter dan lebar 3 meter. Lonsornya fondasi disebabkan gerusan arus sungai yang mengalir di bawahnya.
Kepala Desa luwihhaji Sarpan, mengatakan, jembatan Ngidung dibangun pada 1992 dengan ukuran panjang 7,5 meter dan lebar 5,8 meter. Jembatan ini termasuk jalur utama menuju Desa Ngraho. Karena longsor, maka untuk sementara jalur ke Desa Ngraho harus memuar lewat Dusun Keloran, Desa Sugihwaras.
"Saat ini masyarakat Desa Luwihaji sedang melakukan gotong-royong untuk memperbaiki jembatan tersebut. Untuk materialnya, alhamdulilah dapat bantuan dari pihak kecamatan," ungkapnya kepada beritabojonegoro.com (BBC), Sabtu (27/02).
Sarpan menambahkan, bantuan material untuk memperbaiki jembatan Ngidung, sebenarnya tidak hanya dari kecamatan saja. Masyarakat Desa Luwihaji juga ikut menyumbang agar jembatan cepat bisa dilewati. Rencananya yang diperbaiki pertama adalah bangunan fondasi yang diperkuat dengan campuran batu kali, semen, dan pasir. "Selanjutnya, dilakukan pengurugan dan pengerasan di bagian badan jalan yang amblas," imbuhnya.
Cahyo (40), seorang warga Desa Luwihaji, mengatakan, kondisi amblasnya badan jalan jembatan Ngidung sudah terjadi sejak enam hari lalu. Baru hari ini, Sabtu (27/02), masyarakat mulai gotong royong memperbaikinya.
"Harapan warga, bagaimana secepatnya jembatan bisa dilewati lagi. Agar jika ke Desa Ngraho, tidak usah memutar ke Desa Suguhwaras. Cukup jauh Mas, memutarnya," katanya. (mol/tap)