BBM Ilegal
Pertamina EP Apresiasi Langkah Tegas Kapolres Bojonegoro
Selasa, 05 April 2016 20:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Kota- Langkah Polres Bojonegoro di bawah kepemimpinan Kapolres AKBP Hendri Fiuser SIk M Hum mengamankan dua truk pengangkut BBM yang diduga ilegal mendapat apresiasi dari Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.
Field Manager (FM) Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Agus Amperianto, mengungkapkan apresiasinya bahwa langkah tegas Kapolres Bojonegoro itu menjadi bukti aparat penegak hukum tidak berdiam diri menyikapi maraknya peredaran minyak sulingan ilegal.
“Jajaran Polres Bojonegoro yang telah bertindak tegas dalam mengamankan 2 truk yang diduga mengangkut BBM hasil penyulingan ilegal. Ini adalah bagian dari usaha aparat penegak hukum untuk mencegah kerugian negara,” terang Agus Amperianto, Selasa (04/04).
Seperti diberitakan, pada Senin (04/04) kemarin aparat tim gabungan dari Polres Bojonegoro, Polisi Militer (PM) Bojonegoro dan sekuriti PT Pertamina eksplorasi dan produksi (EP) Asset 4 Field Cepu berhasil mengamankan sekitar 5 ton BBM jenis solar.
Baca Polisi Amankan Pengedar BBM Ilegal Sumur Tua Kedewan
BBM ilegal itu diangkut truk warna kuning Nomor Polisi N 8158 DK. Truk yang dikendarai MI (44) asal Desa Kebonagung, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Malang ditangkap saat dikawal oknum anggota TNI AL.
Setelah itu, Senin siang, sekitar pukul 13.00 WIB aparat juga telah menangkap kendaraan yang mengangkut minyak tanpa disertai ijin usaha pengangkutan di jalan Brawijaya Desa Sumberjo Kecamatan Malo. Dalam kejadian ini aparat mengamankan M (29), pengendara truk S 9193 UB yang berisi minyak mentah sebanyak 3000 liter.
Baca Lagi Truk Pengangut Minyak dari Sumur Tua Diamankan Polisi
Menyikapi hal itu, Agus menilai, langkah Polres Bojonegoro menggalang koordinasi dengan Subdenpom dalam melakukan operasi penertiban merupakan langkah yang sangat tepat. Pelibatan unsur pengamanan Kepolisian dan TNI dalam satu tim terbukti efektif dalam mengamankan oknum anggota TNI yang diduga terlibat pengawalan pengangkut BBM ilegal.
“Selama ini penambangan dan penyulingan ilegal ini semakin marak, karena oknum penambang merasa berani karena ada back-up dari oknum aparat. Kini dengan koordinasi yang baik, aparat telah membuktikan masih eksis untuk menindak para mafia peredaran minyak ilegal. Aparat telah membuktikan tidak segan-segan menindak oknum dari unsur di internal aparat yang terbukti melakukan dugaan pelanggaran hukum,” jelas Agus.
Agus bersyukur, dengan keberhasilan menggulung oknum yang mem-back up kegiatan ilegal refinery ini, membuktikan bahwa masih banyak aparat keamanan dan penegak hukum yang baik, dengan tidak menghalalkan segala cara untuk memperoleh keuntungan pribadi.
"Alhamdulillah, kepolisian dan TNI (Denpom) menjawab secara cepat, bahwa masih banyak aparat keamanan dan penegak hukum yang baik di Indonesia," pungkasnya. (pin/moha)