Lebih Dekat dengan BJKC; Bojonegoro King Community
Hapus Kesan Buruk, Utamakan Keselamatan Anggota
Rabu, 13 April 2016 20:30 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Kota - Bagi sebagian kalangan, klub motor terkesan dengan kebut-kebutan dan kebrutalan. Hal ini karena maraknya tawuran yang dilakukaan oleh oknum klub motor di berbagai daerah. Selain itu mereka juga dianggap sering melanggar aturan lalu lintas. Kesan buruk seperti itulah yang coba dihapus oleh BJKC (Bojonegoro King Comunity), komunitas penggemar salah satu jenis motor yang sempat jadi tren di era 90-an.
"Kata orang-orang kumpulane penggemar motor rampok. Soalnya di film-film, motor RX King sering dipakai buat jambret," kata sekretaris BJKC, Ari Sona, ketika ditemui beritabojonegoro.com (BBC), Selasa (13/04).
Sona, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa anggota BJKC saat ini lebih dari 50 orang. Kata dia, gagasan membentuk BJKC berawal dari kegemaran yang sama, yakni menunggangi motor RX King. Agar lebih terkontrol dan teratur, pengurus juga melengkapi membernya dengan Kartu Tanda Anggota (KTA). Dianggap KTA ini dapat memunculkan rasa bangga bagi anggota.
Salah satu kegiatan yang sering mereka adakan adalah touring ke hampir seluruh kota di Jawa Timur. Bojonegoro sendiri merupakan salah satu pos bagi komunitas pecinta motor serupa yang ada di kota-kota di Jawa Timur. Sehingga jika ada tour dari komunitas kota lain pasti menyempatkan untuk singgah di Kota Ledre ini.
“Tiap bulan pasti kita ada 2 sampai 3 kali tour. Hanya saja, bagi para peserta yang hendak mengikuti tour ada persyaratan dari komunitas yang mesti dipenuhi,” imbuh Sona.
Salah satu syarat mengikuti tour bersama BJKC adalah motor harus benar-benar dalam keadaan prima. Hal ini karena biasanya rute yang ditempuh jauh-jauh. Selain itu, mereka harus mengenakan standart perlengkapan safety. Di antaranya adalah helm, pelindung dada, tangan kaki, serta sepatu. Dan yang paling penting adalah bersedia mengikuti instruksi kordinator touring.
Sona menjelaskan latar belakang anggota BJKC cukup beragam. Ada yang karyawan swasta, pegawai negeri, maupun pengusaha. Bagi siapa saja yang mempunyai motor RX King dan bersedia mengikuti aturan yang ada dalam klub diperbolehkan bergabung.
Salah satu contoh anggota, Nanang (28), yang setiap harinya berprofesi sebagai fotografer. Bagi Nanang, berkumpul dengan sesama anggota BJKC adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain sebagai hobi, juga dapat mengelilingi berbagai daerah.
"Saya suka King karena unik dan sudah nggak keluar versi barunya. Segala sesuatu yang susah nyari kan langka," ujar pemuda dari Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas itu. (rul/moha)