Kartar Jalur Pipa Blok Cepu Bentuk Tim Pantau
Sabtu, 30 April 2016 21:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Gayam - Pipa Engineering Procurement and Constructions (EPC) 2 lapangan Banyuurip Blok Cepu yang melintasi Desa Jelu, Wadang, Leran dan Sumbertlaseh memancing perhatian Karang Taruna (Kartar) setempat.
Kekhawatiran akan potensi bahaya dan pelanggaran di jalur pipa tersebut membuat Kartar di empat desa tersebut melakukan Musyawarah Karang Taruna (MKT), 25-29 April mendatang.
Didampingi oleh Ademos, mitra NGO ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), agenda dalam musyawarah tersebut adalah membahas mengenai potensi bahaya dan peran yang dapat dilakukan pemuda dalam melakukan pengawasan dan peningkatan kesadaran masayarakat terhadap jalur pipa EPC 2 lapangan Banyuurip Blok Cepu sebagai objek vital nasional (obvitnas).
Mustaqim, selaku ketua Kartar Sumber Karya Desa Sumbertlaseh mengatakan bahwa MKT ini dilakukan demi menunjukkan kepedulian Kartar terhadap masyarakat dan jalur pipa EPC 2 lapangan Banyuurip Blok Cepu sebagai salah satu obvitnas yang harus dijaga dan diawasi keberadaannya.
“Kami menganggap pipa yang melintas di desa kami adalah sebagai bagian dari obvitnas, sehingga kami merasa perlu untuk menjaga dan mengawasinya,” kata Mustakim, Sabtu (30/04).
Hal senada juga disampaikan oleh ketua Kartar Bina Karya Desa Jelu, Soni, bahwa pipa ini sangat vital keberadaannya bagi keberhasilan eksploitasi dan eksplorasi minyak bumi di lapangan Banyuurip Blok Cepu.
“Sehingga kami merasa perlu untuk melakukan pengawasan terhadapnya,” ujar pemuda yang masih menempuh study di Universitas Bojonegoro tersebut.
MKT tersebut akhirnya memufakati beberapa hal, di antaranya dibentuknya Tim Suveillance dan Tim Edukasi #savePipeline. Pelaksanaan suveillance dan edukasi #savePipeline sendiri akan mulai dilaksanakan pada bulan Mei 2016.
“Ademos akan mendampingi keempat Kartar tersebut dalam mempersiapkan kebutuhan, wawasan dan keahlian terkait dua hal tersebut,” ujar perwakilan Ademos, Arsyad Shadiqa. (rul/moha)