Muhadi, Pemuda di Desa Beged, Kecamatan Gayam
Butuh Ketelatenan Membuat Lukisan dari Cangkang Telur
Selasa, 03 Mei 2016 11:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Gayam – Cangkang telur biasanya hanya dibuang setelah isinya dijadikan telur ceplok. Tapi di tangan Muhadi, 28, pemuda di Desa Beged, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, cangkang telur ayam atau telur bebek bisa dijadikan bahan lukisan yang bernilai. Karya lukis cangkang telur itu dipamerkan dalam ajang Pekan Buku Tobo 2016 yang digelar di Dusun Korgan dan Dusun Sambong, Kecamatan Purwosari.
Muhadi, pemuda berperawakan kurus, itu memang serba bisa. Selain bisa melukis dari bahan cangkang telur kini ia juga membuka potong rambut di dekat jalan raya Bojonegoro-Cepu. Ia sepertinya tidak mau tergantung dengan keberadaan minyak melimpah yang ada di kampungnya itu yang kini dibor oleh perusahaan minyak asing.
Muhadi menuturkan, untuk membuat lukisan dari bahan cangkang telur itu diperlukan ketelatenan. Cangkang telur ayam atau bebek itu direndam terlebih dulu dan dibersihkan. Kemudian, ia membuat pola lukisan sesuai yang diinginkan. Misalnya ia paling banyak membuat kaligrafi, lukisan pemandangan, dan juga wajah tokoh seperti Gus Dur. Selanjutnya, setelah pola selesai dibuat di sebuah papan triplek, ia kemudian memasang cangkang-cangkang telur yang remuk itu di pola tersebut sehingga menjadi sebuah gambar lukisan yang menarik.
“Membuat lukisan dari cangkang telur ini sebenarnya mudah, hanya perlu keseriusan dan ketelatenan,” ujar Muhadi pada BBC, sapaan BeritaBojonegoro, Selasa (03/05).
Puluhan lukisan dari cangkang telur telah dibuatnya. Karya lukis itu banyak dipesan oleh orang Bojonegoro dan juga luar daerah. Ia juga mengaku tidak kesulitan mendapatkan bahan baku karena tetangga dan orang-orang yang dikenalnya secara sukarela memberikan cangkang telur itu kepada dirinya.
Muhadi juga ingin menularkan ilmu dan keterampilan membuat lukisan dari cangkang telur itu kepada para pemuda di desanya. Hanya saja, kata dia, tidak semua orang mau dan telaten belajar melukis dari cangkang telur ini. Tidak semua orang mempunyai bakat dan sentuhan seni seperti dirinya.
Bukan hanya suka melukis, Muhadi juga suka membaca buku. Ia mempunyai perpustakaan kecil di rumahnya dan juga di tempat potong rambutnya. Perpustakaan kecil itu berisi buku-buku agama dan juga novel. “Saya suka membaca buku apa saja. Kalau lagi tidak ada pelanggan yang datang di tempat potong rambut, saya biasanya membaca buku,” pungkasnya. (rul/kik)