Lilik Lukitowati
Warga Blora ini Budidaya Madu Klanceng, Diyakini Mampu Sembuhkan Covid-19
Rabu, 04 November 2020 16:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Adalah Lilik Lukitowati, warga Kelurahan Kedungjenar Kecamatan Blora Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah ini beternak atau membudidayakan Lebah Madu Klanceng. Menurutnya, budidaya Lebah Madu Klanceng di masa pandemi Covid-19 ini memiliki prospek yang cukup bagus untuk dikembangkan. Selain itu, Madu Klanceng juga diyakini bisa menyembuhkan orang yang terpapar virus Corona (Covid-19)
Ditemui awak media ini di Griya Lebah Klanceng Blora, Rabu (04/11/2020), Lilik Lukitowati mengaku menekuni budidaya lebah madu Klanceng, mulai awal Agustus 2020 lalu.
"Tapi sebelumnya saya sudah mengkonsumsi madu klanceng dari Kabupaten Gunung Kidul habis dua botol, setelah itu saya lepas semua obat yang pernah saya konsumsi selama 30 tahun lebih,” tutur Lilik Lukitowati .
Lilik menjelaskan bahwa dirinya beternak atau membudidayakan lebah Madu Klanceng sendiri, karena prospek ke depan dinilai sangat bagus dan dicari orang karena di toko belum banyak yang menjual bahkan belum ada secara khusus.
“Jadi prospek banget untuk warga Blora yang banyak sudah mengenal madu Klanceng untuk dibudidayakan, diambil madunya dan tidak banyak biaya yang keluar,” kata dia.
Lilik Lukitowati, warga Kelurahan Kedungjenar Kecamatan Blora Kabupaten Blora, peternak Lebah Madu Klanceng.
Untuk harganya lanjut Lilik harga madu Klanceng, di pasaran kurang lebih Rp 600 ribu per liter.Pemasarannya madu Klanceng pun cukup mudah. Bahkan perawatannya juga tidak rumit.
Saat ini Lilik memiliki 100 kendil atau wadah dari tanah liat. Asumsinya, satu kendil, dalam tiga bulan sekali panen dan laku Rp 300 ribu. Sementara dirinya membeli bibit indukan Lebah madu Klanceng dari Kabupaten Gunung Kidul, per kendilnya Rp 350 ribu.
"Sekarang, kalau saya punya 100 kendil dikalikan 300 ribu rupiah per tiga bulan sekali sudah 30 juta rupiah. Berarti dikalkulasi satu bulan itu 10 juta rupiah. Nah siapa yang mau bayar kita yang sudah pensiun 10 juta rupiah. Tidak ada kan,” tutur Lilik.
Dengan demikian, lanjutnya, bisa masuk ke wirausaha lebah madu Klanceng. Dengan harapan, bisa bermanfaat untuk saudara-saudara kita, tetangga, teman kita atau yang kena masalah dengan Covid-19 dan sebagainya.
“Ini rata-rata sembuh. Yang sudah bilang ke saya itu ada 12 orang sembuh. Salah satunya mengaku minum madu Klanceng ini habis dua botol dan sembuh. Bahkan bersaksi sembuh dari Covid-19 berkat mengkonsumsi madu Klanceng,” terangnya.
Dijelaskannya, dalam satu wadah kendil bibit indukan, selama tiga bulan kalau makanannya cukup sudah bisa dipanen, sudah menghasilkan Rp 300 ribu, terdiri dari Rp 100 ribu madu, Rp 100 ribu bee pollen, dan Rp 100 ribu propholis.
“Kita ingin bentuk kelompok se Kabupaten Blora. Tapi kalau belum punya indukan nanti bisa bergabung dengan kita. Karena kita ingin kelompok tani hutan lebah Klanceng,” ucapnya.
Kalau bagus, nantinya kita bisa mendapat kucuran dana pinjaman lunak, yang bisa dibagikan sesama anggota.
“Tapi ya mohon tepat waktu, karena dana pinjaman, sehingga nanti bisa diperluas lagi untuk modal para petani lebah madu Klanceng lainnya,” ucap dia.
Untuk makanan, Lilik menyebut sangat mudah, seperti menanam bayam, bunga kertas, bunga kocai, kenikir dan bunga blimbing.
“Pokoknya bunga-bungaan itu sangat disenangi. Khususnya ada bunga, itu makanan pokok. Ini makananya murah sekali, bagaikan kita tidak pernah keluar uang,” tuturnya menambahkan.
Menurut dia, peluang usaha budidaya madu Klanceng masih terbuka lebar, karena masih kekurangan stok setiap bulannya. Selain itu, lebah Klanceng tidak menyengat sehingga aman dikembangkan di lingkungan rumah.
"Untuk perawatannya mudah, hanya hindari dari sinar matahari langsung, bisa meleleh karena berasal dari getah pohon. Dan juga hindari hujan karena lembab," ucapnya.
Sementara itu, Ana, istri almarhum dokter Heri Prasetyo yang meninggal karena Covid-19 mengaku luar biasa akan manfaat madu lebah Klanceng. Ana mengaku terpapar Covid-19 karena kontak erat dengan almarhum suaminya.
“Luar biasa, saya sudah pernah mencoba mengkonsumsi madu Klanceng ketika Covid-19, selama 20 hari. Membuat saya cepat sembuh dan sekarang saya sehat wal afiat bisa beraktivitas seperti sedia kala,” ucapnya. (teg/imm)