Ahmad Dwiki Nur Hidayat Juara 1 Lomba Stand Up Comedy Tingkat Provinsi Jatim
Pernah Tampil Bareng Dodit, Asah Keterampilan dengan Membaca
Jumat, 20 Mei 2016 08:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
STAND Up Comedy adalah seni lawak tunggal. Biasanya, seorang pelawak tampil langsung di depan para penonton dan berbicara secara langsung kepada mereka. Sang pelawak dikenal dengan sebutan comic atau stand up komedian. Beberapa tahun terakhir, seni melucu tunggal yang banyak dimainkan anak muda ini mulai populer di kalangan pelajar dan Mahasiswa di Bojonegoro.
Tak terkecuali Ahmad Dwiki Nur Hidayat, siswa SMK Negeri 2 Bojonegoro jurusan Teknik Gambar Bangunan ini. Berawal dari kebiasaannya berkumpul di komunitas Stand Up Comedy Bojonegoro, yang kerap mengadakan kegiatan di salah satu kedai atau kafe di Bojonegoro, ia banyak mengenyam pengalaman menjadi komika yang cukup berbakat.
Talenta sebagai seorang comic pada Dwiki dia buktikan dalam satu tahun ini. Berbagai prestasi di ajang lomba Stand Up Comedy telah dia raih. Di antaranya adalah Juara 2 Stand Up Comedy Bojonegoro Competition, Juara 2 Stand Up Comedy Diesnatalis Unigoro, Juara 3Stand Up Comedy Kependudukan Kabupaten Bojonegoro, dan baru-baru ini dinobatkan sebagai Juara 1 Stand Up Comedy Kependudukan Tingkat Provinsi Jawa Timur.
Dwiki mengaku, awalnya mengetahui stand up comedy hanya dari youtube dan dan ajang kompetisi stand up comedy di salah satu stasiun televisi. “Awalnya saya lihat di youtube dan tampilan di teve. Kelihatannya kok menarik, akhirnya saya mencoba mencari informasi melalui medsos tentang komunitas Stand Up Comedy di Bojonegoro, dan setelah pertama tampil kok kecanduan pingin tampil lagi,” terang siswa kelahiran Bojonegoro, 29 April 1999 ini,
Sejak saat itu, hampir setiap open mic Dwiki selalu tampil dengan materi materi yang up to date. Tak mengherankan, itu menarik perhatian Dodit Mulyanto, seorang Comic nasional, untuk mengajak Dwiki tampil bersama dalam acara Stand Up Nite Bojonegoro. “Tampil bersama Dodit Mulyanto adalah pengalaman saya yang paling mengesankan, sebab sebelumnya saya hanya melihat tampilannya di televisi dan akhirnya bisa tampil bareng,” ujar Dwiki.
Menurut Dwiki, untuk mengasah ketrampilannya sebagai seorang komic, membaca adalah cara paling sederhana dan efisien. “ Ya harus banyak membaca, sebab dengan membaca, kita bisa melatih dan memperbanyak perbendaharaan kata, karena seorang komik harus mampu mengeksplore kata kata menjadi menarik dan lucu. Pokoknya kalau mau tampil menarik, sepuluh detik pertama harus mampu membuat orang tertawa,” lanjutnya.
Dwiki berharap seni Stand Up comedy ini bisa menjadi lebih populer lagi, khususnya di kota Bojonegoro. “Semoga semakin banyak event atau kompetisi Stand Up Comedy di Bojonegoro, sehingga mampu mengangkat bakat Comic Comic yang sebenarnya banyak di Bojonegoro, tetapi belum berkesempatan untuk menunjukkan kemampuannya,” pungkas Dwiki.(*/moha)