Selama Ramadan, Aktivis PMII Perbanyak Ngaji dan Kegiatan Sosial
Rabu, 08 Juni 2016 07:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Kota - Bulan Ramadan selalu menjadi waktu yang tepat untuk berkegiatan dan melipat-gandakan pahala. Mulai dari kegiatan mengaji Al-quran hingga mengaji disiplin ilmu lain yang perlu dikaji. Seperti apa yang dilakukan oleh aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini, mereka mulai mengoptimalkan kegiatan mengaji dalam momen Ramadan 1437 Hijriyah ini.
Usai melaksanakan ibadah salat tarawih, Selasa (07/06) malam, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi mahasiswa, PMII Cabang Bojonegoro, memenuhi kantor cabangnya di Jalan Pondok Pinang Nomor 2A Bojonegoro. Mereka menggelar kegiatan Ngaji Politik bersama narasumber yang kompeten di bidangnya selama bulan Ramadan.
Kegiatan yang baru dikaksanakan sekali itu merupakan launching satu dari lima kegiatan lainnya para aktivis pemilik jaz biru selama bulan Ramadan. Hadir dalam launching tersebut, Mustofirin salah satu Komisioner KPU Kabupaten sebagai narasumber Ngaji Politik.
Dalam kegiatan tersebut, Mustofirin, selaku narasumber dalam Ngaji Politik menyampaikan bahwa pendidikan politik sangat penting bagi aktivis muda, terutama kaum pergerakan.
"Konsen di dunia politik, baik di penyelenggara maupun di pelaksana politik merupakan bagian dari pilihan politik. Sudah saatnya sistem politik dibangun dan dihuni oleh kaum aktivis yang sudah serius untuk kepentingan rakyat. Sehingga politik akan berdampak pada kemaslahatan umat," ujar Firin.
Sementara itu, Ketua Umum PMII Bojonegoro, Ahmad Syahid, menyampaikan bahwa Ngaji Politik itu didesain sebagai wadah pendidikan politik di saat pemuda apatis berbicara politik.
"Ini bagian dari transformasi nilai khazanah keilmuan untuk ngomong masalah politik kekinian. Agar kader PMII pasca berproses mampu menjadi bagian anti solusi di tengah kebuntuan politik nasional maupun lokal," ungkapnya ditemui di sela-sela kegiatan, Sabtu malam.
Selain kegiatan Ngaji Politik, untuk menambah khazanah dan wawasan anggota, PMII Bojonegoro juga mengagendakan dua kegiatan ngaji lainnya yakni Ngaji Anggaran dan Ngaji Migas. Menurut pria asli Tuban tersebut, hal ini merupakan bagian dari inovasi kaderisasi dalam mengemas kajian keilmuan yang harus dikuasai kader-kadernya. “Insya allah, kami juga akan lebih aktif dan produktif untuk masyarakat, mulai besok (Rabu), setiap sore kami juga mengajar ngaji anak jalanan dan masyarakat sekitar kawasan RBK (rel bengkong) di kantor cabang”, imbuhnya.
Syahid menambahkan, kegiatan sosial tersebut diharapkan mampu menjadikan para aktivis yang gemar melakukan kegiatan demonstrasi tersebut lebih dekat di masyarakat dan meningkatkan kepeduliannya kepada anak-anak dalam ranah pendidikan. "Saat ini tugas kami masih mencari ilmu, maka ilmu yang sudah ada juga harus dibagikan untuk sesama, termasuk ilmu mengaji kepada anak-anak," pungkas pria jebolan IKIP PGRI Bojonegoro itu. (lyn/kik)