Menengok Aktivitas Saka Bhayangkara Kedungadem
Pramuka Bisa Jadi Wadah Alternatif Pembentukan Potensi Anak
Jumat, 17 Juni 2016 15:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
"Salam Pramuka...!"
Demikian teriakan semangat yang selalu dilontarkan para pemuda pecinta Praja Muda Karana (Pramuka) itu menggema saat memberikan salam kehormatan kepada sesama patriot pembela bangsa.
Dijumpai saat menampilkan beberapa variasi PBB dengan gerakan yang atraktif dan penuh semangat saat kunjungan Kapolres Bojonegoro dalam Safari Ramadan di Kedungadem beberapa waktu lalu, gerakan Pramuka Satuan Karya Bhayangkara binaan Polsek Kedungadem itu sempat menyita perhatian banyak orang. Inilah yang kemudian membuat gerakan pramuka tersebut terus berbenah untuk melahirkan inovasi-inovasi yang dapat memperindah wajah gerakan pramuka di Indonesia, khususnya di Bojonegoro
Pembina Saka Bhayangkara Polsek Kedungadem, Aiptu Agus Purwanto SE, MM, mengungkapkan bahwa awal mula gerakan pramuka tersebut didirikan sebagai wadah pendidikan pemuda Kecamatan Kedungadem guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para di berbagai bidang kehidupan. Baik dalam Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Tekhnologi maupun disiplin ilmu yang lainnya. Namun, saat ini gerakan tersebut lebih digemari oleh pemuda untuk wadah persaudaraan dan melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat untuk masyarakat luas.
"Tujuan awalnya adalah sebagai wadah kegiatan ke-Bhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) wilayah Kedungadem, namun kini menjadi wadah juga untuk menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional," ujar Aiptu Agus Purwanto kepadaberitabojonegoro.com.
Dalam gerakan pramuka tersebut, terdapat kurang lebih 250 anggota aktif, yang terdiri dari 150 anggota dari tingkatan SMP dan 100 anggota dari tingkatan SMA. Kesemuanya rutin menggelar latihan setiap hari Jum'at Sore dan Minggu pagi di Mapolsek Kedungadem. Namun, tidak jarang mereka juga berlatih di luar di alam bebas sekaligus melakukan kegiatan sosial.
Pembina Saka Bhayangkara yang juga Kanit Intelkam Polsek Kedungadem itu kepada beritabojonegoro.com, mengungkapkan bahwa kiprah gerakan tersebut kedepan akan terus ditingkatkan. Hal tersebut selain sebagai bentuk kemitraan antara polisi dan masyarakat dalam antisipasi penanggulangan kenakalan remaja, juga untuk membangun kerjasama di bidang penyelenggaraan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Gerakan ini merupakan proses terus menerus tanpa akhir, yang mana gerakan tersebut sebagai metode kerja sama Polri dengan masyarakat pelajar untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dalam bentuk perpolisian masyarakat (POLMAS)," terangnya.
Dengan teguh menanamkan kadernya pada tiga prinsip orientasi hidup, yakni orientasi kepada Tuhan Yang Maha Esa, Orientasi Kepada diri pribadi dan orientasi ke luar (masyarakat), ia berharap gerakan tersebut mampu melahirkan kader-kader bangsa yang ikut bertanggung jawab terhadap keamanan ketertiban masyarakat dan kepatuhan hukum di wilayahnya.
"Selain itu, diharapkan juga mampu menumbuh-kembangkan kemampuan untuk mawas diri, kreatif, kritis, konstruktif serta menumbuhkan kesadaran bagi keseimbangan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia ini dan juga agar bisa menjadi manfaat untuk masyarakat dan Negara Republik Indonesia," tuturnya.
Aiptu Agus mengatakan, bahwa saat ini, pendidikan di Saka Bhayangkara Kedungadem tersebut juga tengah dibuka lebar sejak 1 Juni hingga 30 Agustus 2016 mendatang. Kepada masyarakat, ia berharap, agar aktif dan selektif untuk memantau pergaulan para anak remajanya supaya tidak mengalami kesalahan dalam pergaulan sehingga merusak moral dan karakter anak. Menurutnya, mengikutsertakan anak dalam gerakan bermanfaat seperti Pramuka ini juga bisa menjadi alternatif wadah untuk pengembangan potensi anak.
"Selain anak memilih sendiri untuk bergabung, mungkin orang tua bisa juga mengikut sertakan anaknya pada gerakan ini dengan menghubungi Kak Roni 081293686283 atau langsung datang ke Mapolsek," imbaunya. (lyn/moha)