Mental Juara Seorang Atlet
Minggu, 30 Agustus 2015 22:00 WIBOleh Alex Saputro, S. Pd *)
*Oleh Alex Saputro, S. Pd
Aspek mental sering kali disalah-artikan oleh kebanyakan orang awam. Banyak orang berpikir bahwa hal yang menyangkut mental berhubungan dengan gangguan jiwa, yang harus ditangani oleh seorang psikiater. Padahal, aspek mental yang dibahas dalam olahraga merupakan aspek psikologis dari seorang atlet yang dapat menunjang prestasinya di bidang olahraga yang di tekuninya.
Definisi mental adalah suatu kondisi diri yang terpadu dari individu. Suatu kesatuan respons emosional dan intelektual terhadap lingkungannya (Lilik Sudarwati 2007).
Olah-raga adalah dunia saya. Khususnya olah-raga sepakbola, tempat saya untuk berkreasi dan berkreatifitas, yaitu dalam dunia kepelatihan. Beberapa waktu yang lalu saya ditunjuk untuk menangani Persibo U-17 dan akhirnya ditarik untuk menangani Persibo 1949 yang akan dipersiapkan untuk mengikuti kompetisi liga nusantara. Jauh sebelum saya menangani kedua tim tersebut diatas, saya juga berkecimpung atau melatih di salah satu sekolah sepak bola yang ada di kota ini.
Dari pengamatan saya sebelum kompetisi di Indonesia dibekukan, talenta-talenta muda sepak bola di Bojonegoro tidak kalah dengan kota-kota besar lainnya. Yang membedakan hanyalah faktor mental. Dalam hal ini, mental untuk menjadi yang terbaik. Pemain-pemain yang ada sekarang cepat puas diri dan malas untuk menambah porsi latihan sendiri. Di sini yang saya maksud porsi latihan sendiri adalah porsi untuk atlet atau pemain berprestasi.
Lantas bagaimanakah kita akan memunculkan talenta-talenta hebat yang akan menyusul Samsul Arif untuk berada di level atas sepakbola tanah air?
Dalam tulisan ini, saya ingin mengajak atlet-atlet muda di Bojonegoro secara umum dan khususnya atlet atau pemain sepak bola untuk memiliki mental yang kuat. Untuk mewujudkan cita-cita bisa berlaga di kompetisi teratas sepak bola tanah air dan bisa mengharumkan nama Bojonegoro di pentas persepakbolaan Indonesia.
Mental yang kuat adalah mental untuk selalu giat berlatih. Tidak malas. Selalu memiliki respon. Bahwa, untuk menjadi pemain hebat dibutuhkan latihan yang intensif, kerja keras dan tidak cepat puas diri. Karena sepakbola tidak akan pernah lepas dengan yang namanya fisik. Yang dapat meningkatkan kemampuan tubuh, yang mana di dalam latihan fisik terdapat kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelenturan, koordinasi dan kelincahan, kemampuan motorik dasar dan daya tanggap serta kewaspadaan. Ini yang saya maksud sebagai porsi latihan pemain berprestasi.
Maka saya harapkan talenta-talenta muda yang ada di Bojonegoro untuk selalu memiliki respon emosional dan intelektual terhadap lingkungannya. Yang mana, dalam hal ini, respon untuk selalu giat berlatih. Baik di klub ataupun di sekolah sepakbola. Selalu menambah jam latihan di luar jam latihan yang sudah ada. Sehingga kelak akan memunculkan pemain-pemain bagus untuk meneruskan Samsul Arif, berada di level atas sepakbola Indonesia, ataupun mampu menembus level nasional.
*Penulis adalah Pelatih Persibo 1949