Tradisi Ziarah Kubur Menyambut Hari Raya Idul Fitri
Selasa, 05 Juli 2016 21:00 WIBOleh Piping dian Permadi
Oleh Piping dian Permadi
Kota - Tidak hanya menjelang bulan Puasa, tradisi ziarah kubur juga dilakukan menjelang hari raya Idul Fitri (lebaran). Di Desa Babad Kecamatan Kedungadem, puluhan warga desa setiap h-1 lebaran menyempatkan untuk pergi ke makam keluarga yang telah meninggal dunia atau ziarah kubur.
Tradisi ini sudah sejak lama dilakukan oleh warga desa secara turun temurun. Setiap menjelang bulan puasa, warga desa pergi ziarah serta slametan atau biasa yang disebut megengan.
Di hari terakhir bulan puasa, hari ini Selasa (05/06), warga desa ini kembali melakukan ziarah kubur serta slametan di malam harinya. Sudah sejak pagi hari hingga sore menjelang berbuka puasa, lokasi pemakaman desa setempat ramai dikunjungi oleh warga.
Mereka mengunjungi makam keluarga, dan berdoa di sana.
Tidak pernah ketinggalan ketika berziarah adalah menaburkan bunga di atas pemakaman atau bahasa jawanya 'nyekar '.
Vina (23) salah satu warga yang juga melakukan ziarah kubur mengatakan, pergi ke makam saat sebelum puasa dan menjelang lebaran sudah ia lakukan bersama keluarga sejak lama, bahkan sejak ia kecil dulu.
Hari ini Vina datang bersama orang tua serta adiknya untuk ziarah ke makam neneknya. Ia datang saat sore hari, untuk mendoakan keluarganya yang telah meninggal. “Kalau slametan nanti malam semua warga, bergantian di rumah - rumah," ujar Vina.
Menurut Vina, warga desa setempat dalam setahun ada 3 kali mengunjungi makam. Pada H- 1 jelang puasa, H-1 jelang lebaran dan saat sedekah bumi. Saat ditanya alasan kenapa seperti itu ia tidak mengetahui secara jelas.
“Dari dulu seperti itu sudah tradisi, kadang kalau slametan barengan ya bingung tapi memang seperti itu tradisinya," tutupnya.(pin/moha)