Begini Cara Siswa dan Mahasiswa Bojonegoro Siap Taklukkan Dunia Kerja
Minggu, 31 Agustus 2025 10:30 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Salah satu siswa SMK Negeri Purwosari, Bojonegoro, Reyhan Saputra, tak lagi merasa gugup saat harus berbicara di depan umum.
Setelah terus berlatih dan memaksa diri, dia kini lebih percaya diri dan berani tampil. Apalagi setelah mengikuti pelatihan public speaking yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IKIP PGRI Bojonegoro.
Reyhan merupakan peserta dari Program Pelatihan Kerja bagi Pelajar dan Mahasiswa yang diprakarsai ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan SKK Migas. EMCL menggandeng LPPM IKIP PGRI untuk melakukan pendampingan dan melaksanakan berbagai kegiatan peningkatan kapasitas, termasuk pelatihan public speaking.
"Saya jadi lebih percaya diri, ternyata berbicara di depan umum bisa dipelajari dan dilatih, bukan bakat semata," tutur Reyhan. Minggu (31/09/2025).
Pelatihan public speaking yang diselenggarakan oleh EMCL, SKK Migas dan LPPM IKIP PGRI Bojonegoro, di Bojonegoro. (Aset: Istimewa)
Reyhan menyadari bahwa berbicara di depan banyak orang tidak sesulit yang dia bayangkan. Dia bisa melihat dan memperbaiki kesalahan-kesalahan kecil yang sering dilakukannya, seperti berbicara terlalu cepat atau kurang menatap audiens, berkat sesi praktik yang interaktif.
Sama halnya dengan Reyhan, Riski Firnanda juga merasakan manfaat besar dari pelatihan ini. Mahasiswa Universitas Gadjah Mada tersebut sangat antusias mengikuti kegiatan yang dikemas menarik oleh narasumber Ossa Adnan pada Sabtu kemarin.
Menurut perwakilan IKIP PGRI, Ima Isnaini, keterampilan
public speaking merupakan salah satu kompetensi penting yang harus dimiliki generasi muda saat ini. Kata dia, kemampuan berbicara di depan umum akan sangat membantu mereka, baik saat presentasi akademik, wawancara kerja, maupun saat terjun langsung ke dunia profesi.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap siswa dan mahasiswa memiliki bekal untuk lebih siap bersaing secara global," ucapnya.
Pelatihan ini adalah kegiatan kedua dari empat rangkaian peningkatan kapasitas yang diberikan kepada 5 siswa SMK dan 12 mahasiswa selama program berlangsung. Umumnya mereka berasal dari desa-desa sekitar wilayah migas Blok Cepu.
Sebelumnya, peserta telah mengikuti kegiatan pembekalan dasar seperti typing wizard, English for specific purposes, dan motivasi dari alumni program sebelumnya. Ke depannya, kata Ima, peserta akan mendapatkan pembekalan tentang Artificial Intelligence (AI). Selain itu, setiap hari peserta melakukan praktik kerja langsung di Lapangan Banyu Urip sesuai bidang masing-masing.
Perwakilan EMCL, Husna Widya, program ini merupakan bagian dari komitmen EMCL dalam mendukung peningkatan taraf pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di masyarakat, khususnya di wilayah operasi Blok Cepu.
Husna menjelaskan, program ini bertujuan membekali generasi muda dengan kompetensi yang relevan. Terutama dalam menghadapi dunia kerja.
"Kami berkomitmen untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan masyarakat, terutama bagi generasi muda agar mereka lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja," tutur Husna Widya. (red/imm)
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo