Sakit Jantung Kambuh, Warga Balen Meninggal di Semawut, Sukosewu
Rabu, 20 Juli 2016 17:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Sukosewu – Warga Desa Semawot Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro digegerkan oleh penemuan seorang warga asing yang ditemukan dalam keadaan tewas di sebuah bilik kamar warga, Rabu (20/07) siang tadi. Kematian pria yang kemudian diketahui adalah warga Desa Margomulyo Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro tersebut ternyata dikarenakan serangan jantung.
Pria itu bernama Wiji (55), warga Desa Margomulyo Kecamatan Balen. Wiji ditemukan tak bernyawa di rumah milik Saeman (55), di Desa Semawot Kecamatan Sukosewu. Wiji ditemukan telah meninggal pertama kali oleh Sinah (50), istri Saeman, setelah sebelumnya sempat mengeluh sakit di jantung dan panas tinggi di seluruh badannya.
Saeman menuturkan, ia tidak menduga perihal kematian korban yang sama sekali tidak dikenalinya tersebut. Ia mengungkapkan bahwa ketika itu, sekira pukul 11.00 WIB, ia dan istrinya, Sinah, melihat korban berjalan mengendarai sepeda motor dari arah Desa Klepek hendak ke arah Desa Pancur. Tiba-tiba korban berhenti di depan rumah Saeman di Desa Semawot dan mengeluh sakit di dalam dada dan badannya.
“Korban mengeluh dada dan badannya sakit semua, kemudian kami tolong dan persilakan istirahat di dalam kamar. Badan korban panas tinggi. Kemudian istri saya minta untuk membuatkan teh hangat dan menyuruh korban tidur sebentar. Tahu-tahu korban sudah tidak bernafas,” terang Saeman kepada petugas di lapangan, Rabu (20/07).
Kepala Kepolisian Sektor Sukosewu beserta anggota dan Tim Medis Puskesmas Sukosewu yang mendatangi lokasi kejadian segera mengevakuasi dan melakukan pemeriksaan terhadap korban. Saat dikonfirmasi beritabojonegoro.com (BBC), Kapolsek Sukosewu AKP Pujiono mengungkapkan kronologi kejadian dan menyatakan bahwa kematian korban dikarenakan serangan jantung.
“Menurut keterangan saksi, sebelum meninggal, korban naik sepeda dari arah utara (Klepek), tiba-tiba korban belok ke rumah saksi, mengeluh badannya terasa sakit. Kemudian saksi menolong korban dengan mempersilahkan korban tidur di kamar, sepuluh menit kemudian, melihat teh korban masih utuh, saksi memanggil korban namun tidak ada jawaban. Saat dipegang mukanya ternyata korban sudah meninggal,” jelas AKP Pujiono.
Dari hasil pemeriksaan Tim Medis Puskesmas Sukosewu yang dipimpin oleh dr Rudy, Kapolsek mengungkapkan bahwa tidak terdapat tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Korban meninggal jelas karena serangan jantung mendadak. “Korban meninggal karena sakit jantungnya kambuh, selanjutnya korban diserahkan kembali ke pihak keluarga untuk segera dimakamkan,” sambungnya.
Pihak Kepolisian semula sempat kesulitan untuk mengungkap identitas korban lantaran tidak ada KTP, SIM, STNK atau kartu identitas lainnya yang dibawa oleh korban. Hingga kemudian, kabar kematian korban terdengar dan menarik perhatian banyak orang. Beruntung, salah satu diantaranya mengenali korban.
“Dari kejadian ini, kami himbaukan kepada masyarakat agar selalu membawa kartu identitas saat keluar rumah. Kemanapun meski jarak dekat atau jauh, bawa kartu identitas supaya bila terjadi hal-hal di luar dugaan dapat dengan cepat ditangani,” pesan AKP Pujiono melalui BBC. (lyn/moha)