Peluang Kerja
Pengusaha Garmen Asal Korea Tertarik Buka Pabrik di Bojonegoro
Sabtu, 06 Agustus 2016 16:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota - Seorang pengusaha asal Korea Selatan tertarik berinvestasi di Kabupaten Bojonegoro. Pengusaha bernama Wan Yoo Chang itu, Jumat (05/08) pagi kemarin, menemui Bupati Drs H Suyoto MSi di rumah dinas. Turut serta dalam pertemuan itu Kepala Badan Perijinan Kabupaten Bojonegoro.
Selain untuk berkenalan, pengusaha yang bergerak dalam bisnis industri garmen pakaian renang dan kaos itu juga mengutarakan maksud tentang rencana berinvestasi di Bojonegoro. "Kami ingin membuka pabrik di sini," ujarnya kepada Bupati Suyoto.
Wan Yoo Chan menuturkan bahwa dirinya sekarang masih memiliki perusahaan di Karawang Timur, dengan jumlah karyawan sebanyak 500 orang bergaji Rp 3,4 juta per bulan. Permasalahannya, di Karawang besaran Upah Minimum Regional (UMR) terus naik. Dia pun merasa berat, padahal masih ingin tetap mempertahankan perusahaannya. Muncul alternatif mencari lokasi baru untuk buka usaha. Akhirnya dia datang ke Bojonegoro atas informasi seorang teman yang berasal dari Bojonegoro.
"Perusahaan kami bergerak di bidang garmen, dan hasil produksinya diekspor ke Saudi Arabia dan Jepang," jelas Wan Yoo Chang.
Dia juga menjelaskan terkait kebutuhan awal jika dirinya jadi berinvestasi di lokasi yang baru. Kalau misalnya di Bojonegoro, dia membutuhkan sewa gedung serta karyawan yang memiliki pengalaman. Selanjutnya, jika nanti bisnisnya lancar, dia berencana membeli tanah dan mendirikan pabrik di Bojonegoro.
Menanggapai paparan keinginan pengusaha asal Korea Selatan itu, Bupati Suyoto menyatakan bahwa pihak pemerintah kabupaten akan mendukung rencana tersebut. Dukungan itu berupa kemudahan perijinan, mencarikan gedung yang akan disewa, serta membiayai pelatihan karyawan hingga bisa masuk kualifikasi pengusaha asal Korea tersebut.
Bupati juga menyarankan untuk membuka usaha dan peluang kerja di pedesaan. Karena selain tidak ada kemacetan, upah yang dikeluarkan pun lebih rendah. "Jika di kota UMR Rp 1,4 juta, di desa hanya Rp 1 juta yang disebut dengan UUP (Upah Umum Pedesaan)," ujarnya kepada Wan Yoo Chang. (ver/tap)
*) Foto Bupati menjamu pengusaha garmen asal korea di rumah dinas