Sedikit Tentang Nominasi Yune 2015, Hassita Nadia Silkviana
Suka Olah Raga Bulu Tangkis dan Dunia Modeling
Jumat, 04 September 2015 22:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Mendekati grand final ajang bergengsi Kange Yune 2015, tidak ada salahnya kita akan mengenal salah satu nominasi Yune Bojonegoro 2015. Dia adalah Hassita Nadia Silkviana.
Gadis cantik ini berasal dari Bojonegoro bagian timur, Kecamatan Sugihwaras. Putri bungsu dari Muhammad Heriyanto dan Susi ini adalah pelajar SMA Negeri 2 Bojonegoro.
Di sekolah, dia akrab dipanggil Hassita. Karakternya yang pendiam sering kali dikira angkuh oleh sebagian orang. Karena itu, sang ibu mencoba mengarahkannya ke modeling, di mana kegiatan ini tidak perlu banyak omong. Melihat Hassita yang jarang sekali berbicara.
Hassita sebelumnya menekuni hobi bulu tangkis. Berturut-turut selalu ada di juara ketiga membuat dia putus asa. Dan mencoba di kegiatan yang lain. Yaitu di modeling. Mulai dari kelas 1 SMP sampai sekarang berbagai piala sudah digondolnya. Seperti Juara 1 Batik Jonegoro (2010), Juara 1 Best Costume (2010), Juara 3 Majapahit Travel Fair (2013), Juara 3 Fotogenik Indonesia Berprestasi (2013), Juara 1 Indonesia Berprestasi (2013), Juara 1 best Costume Indonesia Best Model di Malang (2014).
Perjalanan karirnya tidak hanya di dalam kota Bojonegoro saja. Beberapa event fashion show juga diikuti di luar kota seperti Surabaya dan Malang. Pernah juga di Jakarta saat liburan panjang, namun dibatalkan memperhitungkan jarak sekaligus sekolah Hassita.
Ibu Hassita sangat mendukung penuh kegiatan modeling Hassita. Dia selalu menemani Hassita saat ada acara fashion show di luar kota. Bahkan juga ikut mempromosikan Hassita di akun media sosialnya. Di Sugihwaras sendiri, sudah terpampang banner yang besar untuk mendukung Hassita.
Remaja kelahiran Blora, 3 Juni 1998 ini sangat menyukai sop wortel ditambah makroni, begitu juga capjay. Dia selalu menyingkirkan buncis dan kacang-kacangan. Meskipun mau makan kacang telur, karena kacangnya tidak kelihatan sebab terbungkus tepung. Dia juga sangat takut bila didekati cicak. Pengalaman buruknya pernah dijatuhi cicak membuatnya takut bila ada cicak yang mendekat.
Pada audisi kemarin, Hassita bersama ibunya sangat serius dalam mengikuti acaranya. Dari mulai kostum, Ibu Hassita yang mendesain dan menjahit sendiri kostum yang akan dipakai oleh Hassita. Sedang Hassita mengasah diri pada kemampuan lainnya.
Saat ini Hassita sedang menyiapkan materi untuk presentasi, belajar memakai make up, melemaskan gerak tarinya yang masih kaku. Salah satu misinya adalah mengenalkan batik Bojonegoro ke luar daerah. Yaitu dengan mengenakan kostum batik Bojonegoro di malam keakraban nanti.
Untuk materi presentasi, Hassita bahkan mengobservasi sendiri Agro Wisata Kebun Jambu Biji Merah yang ada di Desa Mayanggeneng, Kecamatan Kalitidu. Diantar oleh keluarga, dia melihat salah satu potensi wisata yang ada di Bojonegoro itu.
Motonya adalah: “Kepintaran bukan penentu kesuksesan di masa depan”. (ver/moha)