Porkab Tuban 2016
Tak Puas Keputusan Juri, Kontingen Pencak Silat Bangilan Mogok Tanding
Kamis, 03 November 2016 08:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Tuban - Keputusan juri atau wasit dalam suatu pertandingan olahraga terkadang memicu aksi protes. Seperti yang dilakukan kontingen pencak silat asal Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban pada ajang Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Tuban, Rabu (2/11/2016) sore kemarin pukul 16.00 WIB. Mereka mengaku tak puas dengan keputusan juri pertandingan yang dianggap berat sebelah.
Aksi protes itu dilakukan di arena gelanggang cabang olahraga pencak silat GOR Tuban. Kontingen pencak silat Kecamatan Bangilan menganggap pertandingan partai ke-69 antara pesilat Farida Al-Aysa (unsur silat PO) dari Kontingen Kecamatan Rengel dengan Ismi Ari (unsur silat PSHT) dari Kontingen Bangilan, berjalan dengan tidak adil.
Dari pertandingan itu, juri memenangkan pesilat Farida Al-Aysa dari Kontingen Rengel dengan skor akhir 3:2.
"Karena salah satu pihak merasa kurang puas dengan keputusan juri, maka terjadilah aksi protes," ujar Kasubag Humas Polres Tuban AKP Elis Suendayati SH.
Pemimpin pertandingan Abdul Kharis kemudian mencoba mempertemukan antara ofisial Bangilan dengan Rengel. Pada pertemuan tersebut, ofisial Bangilan meminta pertandingan diulang karena juri yang memimpin pertandingan melakukan kesalahan.
Sementara pihak ofisial Rengel tetap bersikukuh atas kemenangan pesilatnya. Mereka juga menolak pertandingan ulang.
"Karena kedua belah pihak tidak menemui jalan keluar, akhirnya kontingen Bangilan secara bersama-sama memboikot keluar dari pertandingan," jelas AKP Elis.
Tak berhenti sampai disitu, sekira pukul 17.30 WIB pada saat semua panitia dan juri istirahat salat maghrib, ada aksi kurang terpuji dari sejumlah orang yang belum diketahui identitasnya. Orang-orang itu mencopoti matras gelanggang yang dipakai pertandingan pencak silat tanpa alasan jelas. Sayangnya, saat panitia kembali ke gelanggang silat, usai salat maghrib, orang-orang itu sudah kabur.
Menurut saksi Priyanto, sebagai operator sound system, pelakunya lebih dari 10 orang. "Panitia pun kembali memasang gelanggang matras pertandingan dan pertandingan kembali dimulai," pungkasnya. (pin/tap)
*) Foto panitia memasang matras usai dicopoti orang tak dikenal