Bengawan Solo Pasang, Awak Perahu Lebih Hati-Hati Mengangkut Penumpang
Sabtu, 12 November 2016 08:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro – Permukaan Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro merambat naik. Bahkan, sejak Jumat (11/11/2016) pukul 03.00 tinggi muka air Bengawan Solo di papan duga dekat Pasar Besar Bojonegoro menunjukkan di kisaran 13.14 peilschaal di atas permukaan air laut. Situasi Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro dinyatakan siaga satu (siaga hijau) banjir.
Hingga kini tinggi muka air Bengawan Solo masih stabil. Hari ini pukul 06.00 WIB tinggi muka air Bengawan Solo di kisaran 13.50 peilschaal.
Naiknya permukaan Sungai Bengawan Solo di daerah hilir dipicu terjadinya curah hujan tinggi di daerah hulu dan hilir. Kiriman air dari daerah hulu seperti dari Solo, Ngawi, Madiun mengalir menumpuk di Bengawan Solo. Air mengalir deras berwarna kuning keruh dan menyeret dahan, ranting, dan tumpukan sampah.
Menurut Tarmuji, 45, awak perahu penyeberangan di Desa Dukoh Lor, Kecamatan Malo, permukaan Bengawan Solo mulai naik sejak Kamis (10/11) malam. Kemudian, air penuh dan meluber sejak kemarin pagi dini hari. “Saya berkali-kali memindahkan tempat pijakan untuk turun dan naik penumpang. Sebab, air naik dengan cepat,” ujarnya, Sabtu (12/11/2016).
Ia mengatakan, dalam kondisi air Bengawan Solo pasang seperti ini ia lebih berhati-hati mengangkut penumpang, sepeda motor, dan barang dagangan di perahu kayu berukuran 3 meter x 12 meter miliknya. Ia tidak berani mengangkut penumpang dan barang terlalu banyak.
“Saat menyeberangkan perahu dalam kondisi air penuh seperti ini lajunya berat karena arusnya deras. Selain itu, tidak jarang ada ranting dan kayu bongkahan yang terbawa arus sungai. Seringkali bongkahan kayu itu menghantam lambung perahu,” ujarnya saat menurunkan penumpang. (her/kik)