Novel Sang Pencerah Karya Akmal Nasery Basral
Membaca Cerita Tentang Pendiri Muhammadiyah
Rabu, 07 Desember 2016 12:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
KISAH KH Ahmad Dahlan, pendiri salah satu ormas terbesar di Indonesia dapat dibaca melalui buku ini, novel Sang Pencerah, karya Akmal Nasery Basral, seorang jurnalis Majalah Tempo.
Dituturkan dengan sudut pandang orang pertama aku (Ahmad Dahlan) novel ini kian terasa hidup menjadi serupa otobiografi, atau perjalanan hidup pribadi.
Diawali dari masa muda ketika Darwis yang berusia 21 tahun, yang gelisah akan kondisi umat Islam yang banyak diselimuti praktik syirik dalam beragama, menabalkan niat untuk membuat perubahan. Darwis
Kisah Ahmad Dahlan di novel ini akan berhasil memacu semangat kita untuk terus berjuang demi mendapatkan cita-cita yang mulia. Kekecewan, cercaan, bahkan hinaan bukanlah penghalang utama jika anda sanggup melewatinya hal terindah akan anda terima.
Novel ini sangatlah menarik menggambarkan tokoh besar yang sangat manusiawi. Kita yang sudah terbiasa menerima cerita tentang Ahmad Dahlan dari buku-buku sejarah, tetap bisa menikmatinya. Bukan tentang sisi-sisi sejarah atau kenyataan faktualnya saja yang penting, tetapi sentuhan jiwa sang pencerah dan juga jalan cerita amatlah penting. Dan itulah saya kira mengapa sebuah novel ditulis.
Memang ada yang pertanyaan saat sebuah fiksi searah ditulis. Sejauhmana dia setia pada realitas faktual?
Saya tidak ingin menjawabnya. Yang pasti batas-batas itu tetap ada. Masalahnya hanya soal bagaimana kita bisa bijak memposisikan segala sesuatu sesuai pada tempatnya. Dan mencampurbaurkan antara yang fakta dan yang fiksi tentu saja tidaklah baik.
Yang pasti novel ini tetap memiliki daya tarik dan guna yang positif bagi kita semua. Semoga.