News Ticker
  • Kapolres Bojonegoro Sampaikan Ucapan Selamat Hari Jadi Bojonegoro Ke-347
  • 2 Rumah Warga Temayang, Bojonegoro Hangus Terbakar, Diduga Akibat ‘Bediang’
  • Calon Bupati Setyo Wahono Siapkan ‘Kartu Air’ untuk Atasi Krisis Air Bersih di Bojonegoro
  • Razia Kamar Hotel, Polisi di Bojonegoro Amankan 27 Orang yang Diduga Hendak Berbuat Asusila
  • Razia Kamar Hotel di Bojonegoro, 27 Orang yang Diduga Hendak Berbuat Asusila Diamankan Polisi
  • 3 Rumah Warga Balen, Bojonegoro Terbakar, Kerugian Ditaksir Mencapai Rp 155 Juta
  • Calon Bupati Setyo Wahono Siapkan Langkah Strategis Atasi Kelangkaan Pupuk di Bojonegoro
  • Peringatan Hari Pangan Sedunia, Kabupaten Bojonegoro Raih 2 Penghargaan
  • Tingkatkan Literasi dalam Pembudayaan Kegemaran Membaca, Pemkab Bojonegoro Gelar Lomba Bertutur
  • Kabupaten Bojonegoro Akan Menjadi Role Model ‘Keluarga Samawa’
  • Pelajar Bojonegoro Dukung ‘Program Siswa Top’ Cabup-Cawabup Setyo Wahono-Nurul Azizah
  • Kecelakaan di Depan SPBU Sraturejo, Bojonegoro, Seorang Pemotor Meninggal di TKP
  • Peduli Korban Bencana Angin Kencang di Bojonegoro, Relawan WanNur Berikan Bantuan
  • Calon Bupati Setyo Wahono Gagas Pembangunan Rumah Sakit Tipe A di Bojonegoro
  • Polisi di Gayam, Bojonegoro Beri Bantuan pada Korban Bencana Angin Kencang
  • Digelar Selama 14 Hari, Operasi Zebra Semeru 2024 Mulai Dilaksanakan Hari Ini
  • Truk, Mobil, dan Sepeda Motor Terlibat Kecelakaan Beruntun di Bojonengoro, 4 Orang Luka Ringan
  • Angin Kencang Terjang Bojonegoro, 2 Rumah Roboh, Belasan Lainnya Rusak Ringah hingga Berat
  • Paguyuban Mantan Kepala Desa di Bojonegoro Dukung Setyo Wahono-Nurul Azizah di Pilkada 2024
  • Paguyuban Jaya Tirta Budaya Laras, Kembangkan Potensi Seni Budaya Desa Kaliombo, Bojonegoro
  • Masa Depan Pembangunan Lingkungan di Bojonegoro menurut Calon Bupati Setyo Wahono
  • Calon Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah ‘Senam Sehat Gaspol’ bersama Ratusan Relawan
  • Mobil Pikap Bermuatan Jerami Tertemper KA Argo Bromo Anggrek di Baureno, Bojonegoro
  • Pertandingan Lanjutan Pegadaian Liga 2, Persibo Bojonegoro Kalahkan Persela Lamongan 2-0
Resensi Buku: Dunia Sukab

Resensi Buku: Dunia Sukab

Buku Dunia Sukab merupakan sebuah novel karangan Seno Gumira Ajidarma yang berisikan 17 judul cerpen yang memuat cerita tentang gambaran kehidupan rakyat biasa yang sering kita jumpai dalam kehidupan.
 
Cerpen-cerpen dalam buku Dunia Sukab ini memiliki cerita yang sungguh menghibur dan memberikan gambaran kepada kita tentang sebuah kisah yang terjadi di suatu tempat, entah di mana itu, dengan tokoh Sukab yang menjadi misteri.
Tidak ada yang tahu pasti siapa itu Sukab, karena Sukab hadir dalam berbagai cerita dan berbagai peran yang dimainkannya dalam cerita tersebut.
 
 
Seperti dalam cerita bab pertama, Sukab ini berperan menjadi beberapa tokoh di setiap ceritanya dan selalu berbeda pula peran yang dimainkan. Sukab dapat menjadi seorang lelaki perebut istri orang, Sukab dapat menjadi seorang penjual buah, Sukab dapat menjadi seorang suami hidung belang, dan Sukab dapat menjadi seorang pelapor kasus.
 
Dalam buku ini Sukab bisa menjadi siapa saja, dari menjadi tokoh utama ataupun menjadi tokoh sampingan yang hanya sekadar lewat dalam sebuah cerita.
 
Di bab pertama buku ini, dengan jelas menggambarkan siapa Sukab itu dan apa perannya dalam cerita tersebut, melalui penyebutan nama yang gamblang, namun berbeda dengan cerita yang ada di bab kedua dan ketiga, tokoh Sukab ini akan sangat susah kita temui, karena dalam ceritanya nama Sukab sudah tidak disebutkan sama sekali, bahkan saya berpikir kalau Sukab ini yang ada di dalam cerita bisa saja menjadi seorang yang hanya lewat di tengah cerita, atau Sukab ini berperan sebagai narator yang bercerita tentang kisah yang ada di dalam buku ini, atau bahkan Sukab ini merupakan kita yang sedang membaca novel Dunia Sukab.
 
Sukab merupakan tokoh ajaib yang keberadaannya tidak bisa kita prediksi karena Sukab lahir menjadi karakter yang serba ada di mana-mana.
 
 

Cover buku Dunia Sukab karya Seno Gumira Ajidarma. (Istimewa)

 
Seno Gumira Ajidarma merupakan seoarang penulis dan ilmuan sastra Indonesia yang lahir pada tanggal 19 Juni 1958 di Boston, Amerika serikat. Seno Gumira Ajidarma yang sering disapa dengan panggilan Seno ini merupakan seorang penulis yang terkenal dan pandai dalam menyusun diksi-diksi kata dalam setiap tulisannya. Seperti dalam buku Dunia Sukab ini, Seno menceritakan berbagai kisah menarik yang membuat kita penasaran dan juga terhibur saat membaca karyanya.
 
Cerpen yang ada di dalam buku Dunia Sukab ini terdiri dari tiga bab, berisi 17 judul cerpen yang memuat cerita tentang gambaran kehidupan rakyat biasa.
 
Bab pertama yang memuat 8 cerita dengan judul Penari dari Kutai, Pengaduan Sukab, Carmina Burana, Potret Keluarga, Sukab & Sepatu, Selamat Malam Duhai Kekasih, Khuldi, dan Manusia Api.
 
Dalam bab kedua di buku ini memuat 6 cerita dengan judul HooiyyAAAiyOOO!, The Pinocchio Disease, Banjir, Tetangga Saya yang Bertato, Sita dan Suaminya, dan Wati Memakai Sepatu Tinggi.
 
Sedangkan di bab ketiga memuat 3 cerita dengan judul Telepon dari Aceh, Jakarta, 14 Februari 2039, dan Perempuan Preman.
 
Dalam buku Dunia Sukab ini pula melalui pengalaman yang telah dilalui saat menjadi wartawan, Seno dapat menghasilkan dua buah judul yang mengisahkan tentang kejadian tragedi kerusuhan 98.
 
Seno Gumira Ajidarma mengisahkannya dengan penuh emosi yang pasti dapat dirasakan oleh setiap pembacanya. Dalam kumpulan cerpennya ini selain menggambarkan tentang kehidupan rakyat biasa yang tertindas juga diselipkan kritik-kritik sosial dan dibalut dengan penulisan berbau sastra yang kental.
 
 
Dalam novel Dunia Sukab ini saya sebagai pembaca tertarik dengan sebuah cerpen yang berjudul Banjir, di mana dalam ceritanya dikisahkan tentang tragedi banjir yang melanda sebuah perkampungan.
 
Di awal cerita diperkenalkan seorang bernama Prawiro, yang merupakan seorang yang tinggal di perkampungan yang lingkungannya hidup dengan rukun.
 
Suatu sore Pak Prawiro ditemukan tergeletak oleh tetangganya di kebun singkong dengan keadaan tidak sadarkan diri, orang-orang mengira Pak Prawiro ini pingsan namun saat dicek denyut nadinya oleh salah seorang tetangganya, ternyata Pak Prawiro ini telah meninggal dunia.
 
Tetangga-tetangga Pak Prawiro ini pun langsung membawa Pak Prawiro ke rumahnya dan disiapkan untuk dimakamkan. Pada saat yang sama pula terdengar kabar bahwa banjir akan melanda perkampungan tersebut, padahal selama ini perkampungan itu tidak pernah kebanjiran, namun kali ini nampaknya akan datang banjir yang besar.
 
Singkat cerita, hari pun sudah menjelang senja dan benar kabar yang beredar ternyata banjir memang datang dengan tiba-tiba dengan debit air yang perlahan meningkat dengan cepat. Warga perkmpungan pun kocar-kacir berusaha menyelamatkan benda-benda dan surat-surat berharga, serta piaraan yang diungsikan ke atas loteng.
 
Di tengah kepanikan yang melanda warga karena datangnya banjir yang tiba-tiba ini, mereka bahkan sampai lupa dengan keadaan jenzah Pak Prawiro yang tengah dibaringkan di tempat tidurnya dan entah bagaimana nasibnya sekarang.
Tiba-tiba terdengar sebuah teriakan “Pak Prawiro!” “Pak Prawiro!” orang-orang kaget dan teringat dengan jenazah Pak Prawiro yang ada di rumahnya dan tidak ada yang menjaganya. Jenazah Pak Prawiro yang ada di atas tempat tidurnya kini terombang-ambing di dalam rumah dan akhirnya terguling dan terseret terbawa arus banjir.
 
Orang yang sedang menyorot-nyorotkan senter berteriak “jenazah Pak Prawiro terseret arus banjir” sontak orang-orang yang mendengar dengan sigap mencoba mengejar dan meraih jenazah yang sedang terseret oleh banjir tersebut, anehnya setiap kali jenazah Pak Prawiro hampir tertangkap untuk diselamatkan seolah jenazah Pak Prawiro menghindar dengan gesit dan orang-orang tidak dapat menjangkaunya. Berkali-kali orang yang mengejar dan mencegat jenazah Pak Pawiro namun tidak ada yang mampu menangkapnya karena arus banjir yang deras dan juga ketinggian banjir sudah mencapai pinggang orang dewasa.
 
Sampai pagi pun tiba jenazah Pak Prawiro tidak dapat ditemukan, seolah hilang pergi bersamaan dengan surutnya banjir. Dari kisah ini menceritakan hal yang lucu sekaligus menyedihkan di mana jenazah Pak Prawiro yang bisa menghindari kejaran dari orang-orang dengan lihainya dan kesedihan di tengah bencana yang melanda serta suasana berkabung karena kematian Pak Prawiro.
 
Setelah membaca novel ini, saya rasa, ini merupakan salah satu novel yang berisikan kumpulan cerpen yang harus kita baca karena dalam novel ini memiliki cerita-cerita yang menarik, dan sarat akan kritik sosial.
 
Penggambaran dalam peristiwa juga sangat kompleks sehingga kita sebagai pembaca seolah-olah dapat menyaksikan adegan yang sedang terjadi dalam cerita. (*/kik).
 
 
Identitas buku:
Judul  buku: Dunia Sukab
Pengarang: Seno Gumira Ajidarma
Penerbitan Jakarta: Noura Books
ISBN: 978-602-385-103-4
Deskripsi Fisik (Tebal): 230 halaman
 
Penulis Resensi: Puguh Prianggoro SPd (Penulis resensi buku adalah guru penggerak Kampung Ilmu)
Editor: Muhammad Roqib
Publisher: Imam Nurcahyo
 
Banner Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Nomor Urut 02
Berita Terkait

Videotorial

Jelang Pilkada 2024, Kapolres Bojonegoro Ajak Masyarakat Jaga Kamtibmas agar Tetap Kondusif

Berita Video

Jelang Pilkada 2024, Kapolres Bojonegoro Ajak Masyarakat Jaga Kamtibmas agar Tetap Kondusif

Dalam rangka Pilkada Serentak tahun 2024, Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi keamanan ...

Berita Video

Kapolres Bojonegoro Sampaikan Ucapan Selamat Hari Jadi Bojonegoro Ke-347

Berita Video

Kapolres Bojonegoro Sampaikan Ucapan Selamat Hari Jadi Bojonegoro Ke-347

Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto SH SIK MSi, beserta seluruh staf dan Bhayangkari, mengucapkan Selamat Hari Jadi Bojonegoro ke-347. Di ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Daulat Rakyat, Bukan Daulat Raja

Daulat Rakyat, Bukan Daulat Raja

*Oleh Muhammad Roqib, S.H.,M.H. Analis Politik dan Pemerintahan Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Gresik Para pendiri bangsa dan negara Indonesia ...

Quote

Semen Gresik Diving Club Borong Medali di Turnamen Bupati Tuban Cup

Semen Gresik Diving Club Borong Medali di Turnamen Bupati Tuban Cup

Tuban, 21 November 2023 - Semen Gresik Diving Club (SGDC) kembali menorehkan prestasi pada event Bupati Tuban Cup 2023. Club ...

Infotorial

Adira Finance Rayakan Hari Pelanggan Nasional Melalui "Adira Menyapa Sahabat"

Adira Finance Rayakan Hari Pelanggan Nasional Melalui "Adira Menyapa Sahabat"

Bojonegoro - Menyambut momentum Hari Pelanggan Nasional (HARPELNAS) 2024, PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk. (Adira Finance) Cabang Bojonegoro menyelenggarakan ...

Berita Foto

Warga Bojonegoro yang Dilaporkan Tenggelam di Bengawan Solo Ditemukan Meninggal

Berita Video

Warga Bojonegoro yang Dilaporkan Tenggelam di Bengawan Solo Ditemukan Meninggal

Seorang warga Dusun Gowok, Desa Lebaksari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro bernama Solikin (55), pada Rabu petang (03/01/2024) dilaporkan tenggelam di ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Hiburan

‘Layangan Dokar’ Raih Jaura Lomba Layan-layang Hias Blora 2024

‘Layangan Dokar’ Raih Jaura Lomba Layan-layang Hias Blora 2024

Blora - Lomba layang-layang hias Bupati Blora Cup 2024, yang digelar Blora Sosial Media (Blosmed) bersama Pemerintah Kelurahan Mlangsen, Kecamatan ...

1729217231.6067 at start, 1729217231.8054 at end, 0.19869804382324 sec elapsed