KPP Pratama Bojonegoro Hanya Capai 75% Target Pajak 2016
Sabtu, 07 Januari 2017 10:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bojonegoro belum bisa mencapai target penerimaan pajak tahun 2016. Dari target yang ditentukan sekitar Rp 808 miliar hanya sekitar 75 persen yang mampu direalisasikan.
Ditemui di ruang kerjanya, Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Amir Makhmud kepada beritabojonegoro.com pada Jumat (06/1/01/2017) mengatakan, pencapaian pajak itu dipengaruhi dengan kondisi perekonomian di Bojonegoro saat ini.
"Realisasi di tahun 2016 sekitar 75 % atau setara dengan Rp 600 miliar, banyak faktornya," kata Amir.
Angka tersebut berasal dari sejumlah pajak yang ditangani oleh KPP Pratama, di antaranya pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang mewah, dan pajak tidak langsung lainnya dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Amir menjelaskan kondisi ekonomi yang melemah, likuditas perusahaan yang tidak stabil, serta turunnya harga minyak juga ikut mempengaruhi penerimaan pajak. Meski begitu, KPP Pratama tetap optimistis pencapain pajak di tahun 2017 akan meningkat.
"Kita harus tetap optimistis adanya peningkatan perolehan pajak di tahun 2017, sebelum berperang tidak boleh tumbang," ungkap Amir.
Ditambah lagi dengan penambahan jumlah wajib pajak yang mengikuti tax amnesty tentunya penerimaan pajak akan semakin meningkat. Ekonomi yang mulai stabil di tahun 2017 diharapkan menjadi pemicu penerimaan pajak.
Untuk sektor penyumbang pajak terbesar masih dipegang oleh tiga bidang yaitu pertambangan, administrasi pemerintahan dan jasa keuangan (lembaga keuangan bank dan non bank). Di Bojonegoro karena merupakan daerah penghasil minyak, untuk pertambangan masih dominan dalam penerimaan pajak.
" Ada sekitar 25 persen dari total realisasi pajak yang kita terima dari sektor pertambangan, utamanya migas," pungkasnya. (pin/kik)
ilustrasi www.kompasiana.com