Almarhum Khoirul Anam di Mata Kerabat, Guru dan Kawan-Kawannya
Kamis, 02 Februari 2017 16:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro Kota – Salah satu korban meninggal pada kecelakaan maut di sekitar pasar Kapas kemarin malam, Rabu (01/02/2017), Khoirul Anam (20) dikenal sebagai sosok yang baik hati dan cekatan di mata kerabat, guru dan kawan-kawannya.
Diberitakan sebelumnya, dua pemuda asal Desa Balenrejo Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro meninggal dunia karena kecelakaan tabrak lari. Keduanya meninggal dunia. Salah satunya adalah Khoirul Anam.
Baca Tabrak Lari di Kapas, Dua Korban Meninggal Dunia
Salah satu teman Khoirul Anam di gerakan pramuka Kecamatan Balen, Anang Srifendi, mengaku kehilangan dengan kepergian Anam. Khoirul Anam adalah sosok yang penuh percaya diri dan loyal di organisasi.
“Dia itu cekatan, hampir tiap hari kami berkumpul di organisasi, baik di Pramuka maupun di yang lain, dia paling aktif dan disenangi teman-teman,” kata Anang seusai pemakaman pagi tadi, Kamis (02/02/2017).
Anang juga mengatakan, tahun 2017 ini sebenarnya teman-teman di organisasi, baik di Pramuka maupun IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama), berharap Khoirul Anam jadi ketua. Hari ini pun, sebenarnya ada pertemuan untuk mempersiapkan Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Putri Putra (Musppanitera). Pada musyawarah itu akan ada prosesi penentuan ketua kepanduan Kecamatan Balen. Banyak yang berharap almarhum Khoirul Anam dijadikan ketua dalam musyawarah nanti. Banyak teman-temannya yang menaruh kepercayaan kepada almarhum.
“Kemarin rapat selesai sore. Lalu sepakat hari ini ada pertemuan lagi di sini (rumah almarhum),” kata Anang.
Menurut Anang, almarhum Khoirul Anam banyak menginspirasi teman-teman di organisasi. Tanpa almarhum, organisasi akan terasa pincang, sebab dia adalah kakinya.
Salah seorang guru di SLTP tempat almarhum Khoirul Anam sekolah dulu, Erlin Misidati, mengatakan bahwa sejak di sekolah dulu almarhum sudah nampak kelebihannya. “Dia kelihatan, sejak SMP dia selalu jadi pemimpin, di OSIS, di Pramuka dan lain-lain,” kata Erlin.
Sementara salah satu kerabat almarhum, Muhtadin, juga mengaku bahwa Anam ini sosok yang ulet. Meski banyak kesibukan, almarhum mengaku masih ingin kuliah. “Dulu sudah mau. Dia menceritakan ingin kuliah dalam waktu dekat ini. Dia juga menjadi TU di MTs Bahrul Ulum Desa Bulu (Balen),” kata Muhtadin.
Sebelum bergabung di MTs Bahrul Ulum Desa Bulu, Khoirul Anam juga sempat menjadi jurnalis di media ini, beritabojonegoro.com (BBC), selama kurang lebih setahun, semenjak awal berdiri pada pertengahan 2015 lalu. Karena banyak aktivitas yang dia jalani memasuki pertengahan 2016, dan mulai bergabung di MTs Bahrul Ulum Bulu, almarhum memilih mengundurkan diri dari BBC, karena khawatir tak bisa membagi waktu.
Pemimpin umum BBC, Imam Nurcahyo mengakui kerja Khoirul Anam yang penuh semangat. “Dia itu cekatan dalam bekerja, langkahnya ringan, serta ingin tahunya tinggi,” katanya.
Imam menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya almarhum Khoirul Anam. Semoga sosok yang tak kenal lelah itu mendapat tempat yang layak di sisi Sang Pencipta. Serta keluarga yang ditinggalkan bisa menerima dengan tabah dan ikhlas. (her/moha)