Berbagi Tawa di Malam Minggu
Sabtu, 26 September 2015 21:00 WIBOleh Mujamil E. Wahyudi
Oleh Mujamil E Wahyudi
Orang berkata, tertawa itu mampu untuk menghilangkan stres. Entah benar atau tidak saya tidak tahu. Namun malam ini saya merasa bahwa kepenatan yang ada dalam diri ini terasa hancur oleh tawa saat seorang sahabat saya, Nasruli Chusna namanya, mengajak saya ke sebuah caffe.
Sejenak setelah meneguk minuman pesanan saya, seorang pemuda maju ke panggung dan menyapa pengunjung dengan pegang mic. Dalam pikiran saya "Sopoooo cah iki ?"
Pemuda itu memperkenalkan diri dan mengutarakan apa tujuannya. Di situ saya baru "ngeh", bahwa dia adalah ketua Stand Up Comedy Bojonegoro yang ingin menampilkan sebuah karya dan kreativitasnya dalam menghibur orang. Namanya Yudha.
Selesai memperkenalkan diri dan mengutarakan maksudnya, ia memanggil anggotanya untuk maju ke depan untuk menampilkan karyanya sebelum tampil. "Acara seperti ini sering kami lakukan sebelum perform atau tampil di panggung. Tujuannya untuk menghibur dan untuk latihan," ujar pemuda itu sembari memberi lelucon.
Ada 5 anggota Stand Up Commedy yang telah dipanggil dan maju ke depan. "Mereka ini akan menampilkan sebuah karya yang pastinya akan mengocok perut," tambah pemuda berjenggot itu. Diawali dengan nada gitar, mereka menyayikan lagu yang ada liriknya; "Aku ini adalah anak gembala", namun lagu tersebut telah dimodifikasi.
Walaupun tak lama, tapi sangat mengocok perut hadirin. Sayapun juga merasakan itu hingga saya tertawa terpingkal-pingkal. Walaupun katanya hanya latihan, tapi bagiku sangat menghibur. Itulah Stand Up Commedy Bojonegoro. Dalam penampilan itu ada satu yang berperan sebagai pengantar lagu atau yang memegang gitar dan empat vokalis.
Kemudian, seusai menampilkan karyanya dengan menyanyikan lagu, mereka melanjutkan penampilannya dengan penampilan satu persatu yang dipandu oleh ketua stand up commedy Bojonegoro, Yudha atau sering disapa Mas Yudha. Dalam penampilan kali ini saya dibuat terpingkal-pingkal ke sekian kali oleh mereka. Luar biasa!
Terpingkal-pingkal saya. Ada sebabnya? Penyebabnya adalah lelucon atau materi komedi yang disuguhkan kepada kita. Salah satu dari komedian itu menampilkan tema tentang berbagai tema, salah satunya tentang pengalaman konyol di rumah dan di sekolah.Yang bikin menarik dan nampak ciri khas Bojonegoro, mereka menampilkan dengan bahasa Jawa dan Indonesia. Dalam penampilannya yang ini mereka satu persatu maju ke depan hingga komedian yang terakhir.
Sekian cerita malam ini, yang bertepatan dengan malam minggu. Semoga bermanfaat untuk semua. Thank's ajakannya, Nasruli!
Malam ini dia telah berhasil membuat saya tertawa terpingkal-pingkal, hingga perut ini kaku. Thank's semua. Tunggu cerita-cerita malam minggu selanjutnya.