80 Desa Rawan Terjadi Kekeringan Saat Musim Kemarau
Selasa, 16 Mei 2017 12:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro – Wilayah Bojonegoro mulai memasuki musim kemarau. Dalam sepekan ini sudah tidak ada lagi hujan turun. Pada siang hari suhu udara terasa sangat panas. Selain itu, permukaan sungai Bengawan Solo dan sejumlah anak sungainya tampak turun.
Pada musim kemarau ini sebanyak 80 desa dan 150 dusun yang berada di 19 kecamatan di Bojonegoro rawan terjadi kekeringan dan krisis air bersih. Kekeringan rawan terjadi di wilayah selatan, barat, timur dan utara Bojonegoro. Yakni meliputi wilayah Kecamatan Temayang, Sekar, Gondang, Bubulan, Sumberejo, Kepohbaru, Tambakrejo, Purwosari, Ngambon, Kedewan, dan Kasiman.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Andhik Sujarwo, menerangkan bahwa sesuai laporan BMKG, musim kemarau diperkirakan akan mulai sekitar pertengahan Juni 2017.
“Untuk itu kita mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Bojonegoro agar waspada, terutama yang tinggal di daerah yang sering kekeringan pada musim kemarau,” ungkap Andhik Sujarwo. (her/kik)