Seorang Warga Tambakrejo Ditemukan Meninggal di Hutan
Kamis, 03 Agustus 2017 08:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Tambakrejo- Misdi (48), warga Dusun Doplang Desa Napis RT 019 RW 003 Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro, pada Rabu (02/08/2017) sekira pukul 15.30 WIB kemarin sore, ditemukan dalam posisi terlentang dan sudah dalam keadaan meninggal dunia, di kawasan hutan RPH Kalongan Petak 10 turut wilayah Desa Jatimulyo Kecamatan Tambakrejo. Korban pertama kali ditemukan oleh istri dan saudara iparnya. Diduga korban meninggal dunia akibat penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) yang telah lama dideritanya kambuh dan tidak ada yang menolong.
Kapolsek Tambakrejo, AKP HM Mohtarom SH, kepada media ini menjelaskan bahwa pada Rabu (02/08/2017) sekira pukul 17.00 WIB kemarin sore, pihaknya menerima laporan dari Kades Napis Kecamatan Tambakrejo, Mulyono, terkait adanya orang meninggal dunia di hutan.
Selanjutnya, Kapolsek segera memerintahkan anggota untuk mendatangi lokasi kejadian, guna melakukan oleh TKP dan membantu mengevakuasi korban.
Berdasarkan keterangan saksi Surem (50) istri korban, kronologi peristiwa tersebut bermula, sekira pukul 08.00 WIB korban keluar rumah dengan membawa gergaji kayu dengan tidak berpamitan pada istrinya. “Saat korban berangkat, istrinya kurang tahu kemana tujuan suaminya pergi, namun kebiasaan korban sehari-harinya mencari kayu dikawasan hutan.” terang Kapolsek
Sekira pukul 15.00 WIB, korban belum juga kunjung pulang sehingga istri korban menanyakan pada saksi Sukir (45) adik saksi atau ipar korban, terkait keberadaan korban, namun saksi Sukir juga tidak mengetahui keberadaan korban. “ Istri korban juga berupaya menanyakan kepada para tetangga sekitar, namun keberadaan korban belum juga diketahui,” lanjut Kapolsek.
Selanjutnya, istri korban bersama adiknya atau ipar korban, berupaya mencari ke persawahan dan dilanjutkan ke kawasan hutan, karena kebiasaan korban sering mencari kayu di hutan. Dan sekira pukul 15.30 WIB, kedua orang saksi tersebut menemukan korban di kawasan hutan, dalam keadaan posisi terlentang dan sudah dalam keadaan meninggal dunia. “Saat ditemukan, posisi tangan kanan korban masih memegang gergaji kayu, diduga korban hendak mengergaji kayu rencek,” imbuh Kapolsek.
Mendapati kejadian tersebut, selanjutnya kedua orang saksi tersebut kembali pulang guna memberi tahu warga sekitar dan perangkat desa setempat serta melaporkan ke Polsek Tambakrejo.
“Selanjutnya petugas dari Polsek Tambakrejo segera mendatangi lokasi kejadian guna melakukan identifikasi dan olah TKP,” lanjut Kapolsek.
Dari hasil oleh TKP, mayat korban di temukan dalam posisi terlentang, tangan kanan masih memegan gergaji, korban mengenakan koas singlet warna coklat dan celana pendek warna hitam kombinasi putih, sandal jepit warna putih masih terpakai di kedua kakinya. Sedangkan ciri-ciri mayat, panjang mayat 165 centimeter, rambut hitam dan kulit sawoh matang.
“Dari hasil pemeriksaan tenaga medis dari Puskesmas Tambakrejo, tidak di ketemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban,” terang Kapolsek.
Setelah selesai dilakukan olah TKP, jenazah korban dievakuasi ke rumah duka. Selain itu, menurut keterangan istri korban dan para tetangga, korban memiliki riwayat menderita penyakit tekanan darah tinggi yang telah lama diderita korban dan apabila kambuh, sering kejang-kejang. “Diduga penyebab kematian korban akibat penyakitnya kambuh dan tidak ada yang menolong,” terang Kapolsek.
Atas terjadinya peristiwa tersebut, ahli waris korban menerima sebagai musibah dan meminta untuk tidak dilakukan otopsi, yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan, disaksikan oleh perangkat desa setempat. Selanjutnya setelah dibuatkan berita-acara, jenazah korban diserahkan kepada keluarganya untuk proses pemakaman. (inc/imm).