Kapolres Bojonegoro Terima Gelar Warga Kehormatan dari PSHT
Sabtu, 07 Oktober 2017 20:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro Kota - Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro SH SIK MSi menerima gelar warga kehormatan dari Persaudaraan Setia Hati Terate Jumat kemarin (06/10/2017). Gelar tersebut diserahkang secaraa langsung oleh Plt Ketua Umum PSHT Murjoko yang disaksikan oleh ribuan warga dalam acara pengesahan warga baru PSHT.
Dalam sambutannya, Kapolres Wahyu merasa berterima kasih atas gelar tersebut. Menurut dia, gelar tersebut menambah lagi tugasnya. Selain sebagai anggota Kepolisian, juga sebagai bagian dari keluarga besar PSHT. Kapolres harus bisa menjalankan kesehariannya yang bisa mencerminkan sebagai bagian dari warga PSHT.
"Gelar ini adalah beban yang harus bisa saya pertanggung jawabkan dalam kehidupan keharian, dimana semua tindak tanduk harus bisa mencerminkan sebagai warga PSHT,” ucap Kapolres.
Kapolres Wahyu juga menyinggung kembali mengenai kasus penganiayaan warga PSHT Bojonegoro oleh Bonek di Surabaya. Kasus tersebut sudah ditangani oleh Polrestabes Surabaya dimana saat ini 2 orang telah ditetapkan tersangka. Kasus tersebut sedang dalam proses penyidikan oleh petugas.
Kapolres mengajak seluruh warga PSHT Bojonegoro agar bisa menahan diri terhadap isu tersebut dan agar tidak perlu balas dendam.
"Kasus penganiayaan tersebut telah ditangani oleh penyidik Polrestabes Surabaya dan akan diproses secara hukum yang berlaku," tegas Kapolres.
Selanjutnya, sambutan dari Plt Ketua Umum PSHT Pusat Murjoko mengucapkan selamat atas disahkannya warga baru PSHT Bojonegoro dan juga Kapolres Bojonegoro sebagai warga kehormatan keluarga besar PSHT dan telah menjadi bagian dari keluarga besar PSHT. Dengan acara pengesahan sebagai warga baru PSHT Cabang Bojonegoro malam ini, ia mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada panitia, disamping penghargaan dan apresiasi tentunya acara ini juga mengandung konsekuensi.
"Dengan bertambahnya warga baru ini, kondisi kamtibmas di wilayah Bojonegoro akan semakin kondusif dan mendapatkan simpati dari masyarakat,” ujar Plt Ketua.
Terhadap kasus yang terjadi di Surabaya, dimana salah satu warga PSHT yan dianiaya oleh Bonek Surabaya hingga meninggal, sebagai Ketua Umum dan Pengurus Pusat PSHT mendukung sepenuhnya kepada aparat Kepolisian.
"Mari kita dukung Polisi dalam mengungkap kasus tersebut dan pantau bersama kasus hukumnya hingga tuntas dan jangan terprovokasi,” pesannya.
Senada dengan Plt Ketua Umum yang mendukung sepenuh dan menyerahkan kasus hukum kepada Kepolisian atas musibah yang menimpa salah satu warga PSHT, Ketua PSHT Cabang Bojonegoro Wahyu Subagdiono dalam sambutannya juga meminta seluruh warga PSHT Bojonegoro menahan diri tidak dendam dengan mencari-cari simpatisan bonek yang telah menganiaya salah satu warga PSHT Bojonegoro di Surabaya.
"Kita serahkan kasus penganiayaan sepenuhnya kepada aparat Kepolisian,” ajaknya.
Selain itu juga, Wahyu Subagdino juga mengapresiasi kinerja Kapolres Bojonegoro yang telah mempersatuan seluruh perguruan silat yang ada di Bojonegoro dengan membentuk Bojonegoro Kampung Pesilat (BKP). Dengan adanya BKP diharapkan dapat terjalin hubungan yang baik antar perguruan silat tidak hanya dilevel pengurus atas namun juga terhadap warga perguruan di level hingga bawah.
"Jika dulu di level atas atau pengurus antar perguruan sangat harmonis, saat ini dengan adanya BKP dapat harmonis hingga level bawah," tutur Wahyu Subagdiono.
Setelah serangkaian acara sambutan-sambutan acara dilanjutkan dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan ramah tamah dengan santap malam bersama. (inc/moha)