Oase Ramadan
Ada Apa Setelah Ramadan
Senin, 11 Juni 2018 06:00 WIBOleh Drs H Sholikhin Jamik SH MHes *)
*Oleh Drs H Sholikhin Jamik SH MHes
RAMADAN akan pergi meninggalkan kita. Bulan yang penuh dengan berbagai macam kebaikan. Semoga Allah menerima amal kebaikan kita dan menjadikan kita istiqamah sampai berjumpa denganNya, amien. Entah, kita bisa bertemu lagi dengan Ramadan tahun depan atau tidak? Wallahu A’lam.
Namun, meski Ramadan akan pergi, amal seorang mukmin tidak terputus begitu saja sehingga datang padanya kematian. Allah Ta’ala berfirman: "Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)." (QS Al-Hijr: 99)
Apabila puasa Ramadan telah meninggalkan kita maka ibadah puasa yang lain tetap disyariatkan sepanjang tahun.
Puasa Enam Hari Bulan Syawal dan Puasa-Puasa Sunnah Lainnya
Abu Sa’id Al-Khudri –Radhiallahu ‘Anhu meriwayatkan, bahwasannya Rasulullah –Shallalahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: "Barangsiapa puasa Ramadan kemudian mengikutinya dengan (puasa) enam hari pada bulan Syawal, maka hal itu laksana puasa setahun." (HR Muslim)
Dari Abu Hurairah –Radhiallahu ‘Anhu berkata: "Kekasihku –Shallalahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam mewasiatkan kepadaku dengan tiga perkara: Puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dua rakaat dan supaya aku shalat witir sebelum tidur." (HR Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Qatadah –Radhiallahu ‘Anhu berkata, Rasulullah –Shallalahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam pernah ditanya tentang puasa Arafah, lalu beliau –Shallalahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam menjawab: "Menghapus dosa tahun lalu dan tahun mendatang." (HR Muslim)
Dari Abu Qatadah –Radhiallahu ‘Anhu, bahwasannya Rasulullah –Shallalahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam ditanya tentang puasa pada hari Asyura, lalu beliau –Shallalahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam menjawab: "Menghapus dosa tahun lalu." (HR Muslim)
Dari Abu Hurairah –Radhiallahu ‘Anhu , dari Rasulullah –Shallalahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: "Amalan-amalan dihadapkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka apabila dihadapkan amalanku ketika aku sedang puasa." (HR At-Tirmidzi dengan sanad shahih).
Qiyamul Lail Sepanjang Tahun dan Salat Sunnah Lainnya
Apabila Qiyam Ramadan (Tarawih) telah meninggalkan kita maka ibadah Qiyamullail (salat malam) tetap disyariatkan setiap malam.
Dari ‘Aisyah –radhiallahu anha berkata: Bahwasannya Rasulullah –Shallalahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam shalat malam sampai bengkak kakinya. Lalu akupun bertanya kepada beliau: Mengapa engkau lakukan ini -wahai Rasulullah- padahal telah diampuni dosamu yang lalu dan yang akan datang ? Beliau menjawab: "Apakah tidak sepatutnya aku menjadi seorang hamba yang banyak bersyukur!" (HR Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah –Radhiallahu ‘Anhu, bahwasannya Rasulullah –Shallalahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: "Shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim)
Dari Abu Hurairah –Radhiallahu ‘Anhu, bahwasannya Rasulullah –Shallalahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: Rabb kita –tabaraka wa ta’ala- turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Dia (Allah) berfirman: "Siapa yang berdoa kepadaKu, Aku kabulkan doanya? Siapa yang meminta kepadaKu, Aku beri permintaannya? Siapa yang memohon ampunan kepadaKu, pasti Aku ampuni dia?" (HR Bukhari dan Muslim)
Masih banyak amal-amal kebaikan lainnya yang bisa kita kerjakan sepanjang tahun. Allah yang kita sembah pada bulan Ramadan adalah juga Allah yang kita sembah pada bulan Syawal dan bulan-bulan lainnya. Hendaklah kita kembali bersemangat untuk mengerjakan ketaatan-ketaatan, serta menjauhi dosa dan keburukan. Tujuannya agar kita mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan di akhirat. Semoga Allah menerima semua amal ibadah kita dan menjadikan kita semua istiqamah sampai berjumpa denganNya, amien. (*/imm)
*) Penulis: Panitera Pengadilan Agama Bojonegoro