Pekerja Bangunan di Bojonegoro ini Bangga Anaknya Bisa Masuk Bintara Polri
Sabtu, 04 Agustus 2018 21:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Nartopo (47), yang sehari-hari berprofesi sebagai pekerja bangunan, warga Jalan Kihajar Dewantoro, Kelurahan Ledok Wetan RT 010 RW 002 Kecamatan Bojonegoro Kota ini, cukup bangga dan merasa bersyukur, setelah anak sulungnya, Agung Prasetiya (20), dinyatakan lolos dalam seleksi penerimaan Bintara Polri Tahun 2018 Polda Jawa Timur.
Dirinya tidak menyangka kalau anaknya dapat lulus dalam seleksi penerimaan Bintara Polri tersebut, mengingat dirinya hanyalah seorang pekerja bangunan, sementara istrinya, Ani Suprapti (40) sehari-hari hanya berjualan lontong.
Agung Prasetiya, anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Nartopo (47) dan Ani Suprapti (40), dinyatakan lolos dalam seleksi penerimaan Bintara Polri Tahun 2018 Polda Jawa Timur.
Agung Prasetiya, merupakan salah satu dari 25 peserta yang dinyatakan lolos dalam seleksi penerimaan Bintara Polri, yang mendaftar melalui Panitia Bagian Penerimaan (Pabanrim) Polres Bojonegoro.
Ketika ditemui awak media ini di rumahnya pada Sabtu (04/08/2018) malam, Nartopo dengan didampingi istrinya, Ani Suprapti mengisahkan, bahwa setelah anaknya, Agung Prasetiya, lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Bojonegoro pada tahun 2016 lalu, anaknya sudah mencoba mengadu peruntungan dengan mendaftar pekerjaan di sejumlah lembaga pemerintah, namun saat itu anaknya masih belum berhasil, sehingga mulai tahun 2017, anaknya berencana atau memiliki niat untuk mendaftarkan diri menjadi anggota polri.
Mulai saat itulah anaknya mulai mempersiapkan diri, baik fisik maupun mental, agar dapat lolos menjadi anggota polri., yang selanjutnya pada tahun 2018, anaknya mendaftarkan diri untuk menjadi anggota polri melalui Polres Bojonegoro.
“Dia sendiri yang berkeinginan menjadi anggota polisi,” jelas Nartopo.
Nartopo menuturkan, dengan kondisi keluarganya yang pas-pasan, dirinya hanya bisa memotivasi anaknya untuk terus belajar dan berlatih, baik fisik maupun mental, guna meraih cita-citanya tersebut.
“Saya hanya bisa membantu doa dan mendorong agar anak saya giat belajar dan berlatih,” ungkapnya.
Ketika ditanya, selama proses pendaftaran hingga pengumuman kelulusan anaknya diterima menjadi bintara polri, apakah dirinya pernah berupaya mencari atau meminta bantuan kepada seseorang agar anaknya lolos dalam seleksi penerimaan bintara polri tersebut.
Dengan tegas Nartopo mengungkapkan, bahwa dirinya tidak pernah meminta bantuan kepada orang lain agar anaknya lolos dalam seleksi tersebut. yang menghubungi dirinyapun juga tidak ada.
“Saya sama sekali tidak pernah berusahan mencari bantuan. Yang menghubungi sayapun juga tidak ada.” tegas Nartopo.
Nartopo menambahkan, sejak pertama kali anaknya mendaftar di Polres Bojonegoro, dirinya sudah yakin bahwa panitia sangat transparan. Termasuk dalam setiap tahapan seleksi di Polda jatim, semuanya cukup transparan, sehingga dirinya tidak khawatir. Jika anaknya memang benar-benar mampu, maka pasti akan dapat lolos dalam seleksi tersebut.
“Alhamdulillah, anak saya akhirnya benar-benar dapat lolos,” tuturnya.
Di akhir wawancara, Nartopo menyampaikan pesan kepada para orang tua yang anaknya berkeinginan menjadi anggota polri, tidak perlu mencari jalan pintas dengan meminta bantuan pada seseorang yang dapat menjamin kelulusan menjadi anggota polri.
Terlebih lagi jika dimintai sejumlah uang. Nartopo berpesan agar jangan percaya dengan orang atau pihak yang menawarkan dapat menjamin peserta seleksi untuk lolos menjadi anggota polri.
“Anak saya buktinya, tanpa harus dititp-titipkan dan membayar sejumlah uang, buktinya bisa lolos. Siapkan fisik dan mental dan jangan lupa berdoa,” pesan Nartopo. (red/imm)