Warga Kerek Tuban Raup Puluhan Juta Rupiah dari Budidaya Jamur Tiram
Sabtu, 20 Oktober 2018 14:00 WIBOleh Achmad Junaidi
Oleh Achmad Junaidi
Tuban (Kerek) Salah satu warga Desa Tlogowaru Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban, Darmaun (39), sukses menjadi pembudidaya jamur tiram, usaha yang dilakoni sejak tahun 2011 tersebut membuahkan hasil puluhan juta rupiah setiap bulannya sehingga berdampak kepada perekonomian yang kian hari semakin membaik.
Kesuksesan tersebut tak lepas dari kerja keras Darmaun (39), yang saat itu mendapatkan bantuan dari PT. United Tractor Semen Gresik (UTSG) melalui program Corporate Solcial Responsibility (CSR) pada tahun 2011 lalu. Ia juga pernah dikirim ke Kabupaten Madiun untuk mendapatkan pelatihan budidaya jamur tiram, dan diberikan modal usaha serta perlengkapan pembuatan baglog atau media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram.
“Melalui program CSR dari UTSG, saya di ikutkan pelatihan di Madiun dan diberi modal 10 juta”, terangnya saat ditemui awak media ini, Jumat (19/10/2018).
Keahliannya dalam membudidayakan jamur yang di perolehnya tak lantas ia pakai sendiri, tetapi dikampungnya Darmaun membuat beberapa kelompok yang di ikuti sekitar 50 orang warga setempat untuk diajari cara membudidayakan jamur dengan benar.
“Dulu saya buat banyak kelompok, tetapi kemudian para anggotanya tidak berjalan, dan akhirnya tinggal saya sendiri yang melanjutkan budidaya jamur disini”, keluhnya.
Dalam sehari, Darmaun bisa memanen jamur antara 15 hingga 20 kilo, dari jumlah total 200 baglog. Dan dari hasil panen jamur tersebut dijual dengan harga rata-rata 20 ribu. Selain itu, Maun juga mendistribusikan jamurnya ke perusahaan MSG di Tambakboyo sebagai pengganti micin. Ia juga dan dipasarkan melalui internet. Selain itu juga mengolahnya menjadi makanan ringan, seperti krupuk, kripik, bakso dan olahan lainya.
“Ya alhmadulillah, sekarang laba bersih saya sudah mencapai antara 15 hingga 20 juta perbulan”, Terang Maun sapaan Akrabnya.
Saat ini, maun yang sudah dibantu 5 orang karyawanya itu sering di undang keluar kota di beberapa kabupaten di jawa timur untuk mempresentasikan kesuksesanya dalam hal mebudidayakan jamur tiram.
“Minggu depan saya dapat undangan di Bappeda Tuban,” Pungkasnya.
Sementara itu, ditemui secara terpisah, Supervisor CSR PT UTSG Widya Winarko sangat bersyukur dengan kesuksesan yang sudah di raih oleh warga Tlogowaru itu, karena dengan keberhasilan Darmaun bisa menjadi media pembelajaran sekaligus rujukan bagi kelompok Tunas Makmur.
“Hingga saat ini kami juga masih melakukan pendampingan kepada Maun dan membantu dari segi pemasaran,” papar Widya.
Program CSR tersebut mencakup 11 desa sekitar ring satu, dan tiap tahun dilakukan pemberdayaan di tiga desa, termasuk Tlogowaru, Pongpongan, dan desa Karang asem pada 2017.
“Dari situ saya berharap agar masyarakat sekitar mau belajar, melalui kelompok yang sudah berhasil, agar bisa mendapatkan penghasilan tambahan seperti yang dilakoni Darmaun itu,” harapnya. (jun/imm)