Kiswadi, Peternak Kambing di Desa Sendangrejo, Bojonegoro
Bikin Klinik Khusus untuk Kambing Kawin, Beranak, dan Nifas
Senin, 02 November 2015 09:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Dander - Kiswadi, 43, merawat dan memelihara kambing-kambingnya dengan cara istimewa. Ia membuat kandang khusus bagi kambing yang memasuki masa kawin, membuat kandang khusus bagi kambing yang sedang melahirkan, dan kandang khusus untuk kambing yang sedang memasuki masa nifas. Kandang kambing itu mirip sebuah klinik khusus kambing. Dengan perlakuan istimewa seperti itu, ternak kambingnya berkembangbiak dengan cepat. Dari semula hanya 12 ekor kambing kini bertambah populasinya menjadi 250 ekor kambing.
Kiswadi, warga RT 22 RW 02 Desa Sendangrejo, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro itu mempunyai kandang atau klinik kambing di dekat rumahnya. Kandang berdinding bambu dan kayu itu berdiri di atas tanah seluas 30 meter x 15 meter. Atapnya ijuk. Di dalam kandang itu dibuat ruang-ruang kecil seperti kamar-kamar bersekat. Setiap kamar itu dihuni 4-5 ekor kambing. Di depan kamar itu disediakan makanan campuran bekatul dan jagung.
Kondisi kandang itu cukup bersih. Bau kotoran kambing seperti biasanya di kandang lainnya tak tercium di kandang itu. Udaranya juga tidak pengap karena sirkulasi udaranya cukup.
Untuk kambing jawa atau kambing gibas yang sedang masa kawin disediakan kamar khusus dengan luas 2,5 meter x 7 meter. Kambing pejantan juga diberi makanan khusus yakni campuran kecambah dan bekatul agar benihnya baik. Kemudian, saat kambing betina hamil selama kurang lebih lima bulan akan ditempatkan di kamar khusus dengan luas 1,5 meter x 1,2 meter. Selanjutnya saat melahirkan dan masa nifas kambing betina itu akan ditempatkan di kamar khusus lainnya berukuran 1,5 meter x 1,5 meter.
“Saya merawat dan memperlakukan kambing-kambing ini seperti memperlakukan manusia,” ucap Kiswadi.
Dengan perlakuan khusus seperti itu, kambing-kambing milik Kiswadi beranak dengan cepat. Satu kambing betina dapat beranak tiga dalam dua tahun. Sekali beranak bisa melahirkan dua hingga tiga anak kambing.
“Awalnya saya hanya memelihara 12 ekor kambing. Sekarang berkembang sudah ada 250 ekor kambing,” ujarnya.
Selain memberikan kenyamanan pada kambing-kambing peliharaannya, Kiswadi juga selalu memerhatikan soal makanan kambing-kambing itu. Misalnya untuk kambing yang sedang menyusui akan diberikan makanan campuran bekatul dengan komposisi 60%, jagung 10%, kangkung 10%, gaplek 10% dan bongkol jagung 10%. Dengan komposisi makanan seperti itu, kambing akan mendapatkan nutrisi yang cukup untuk menyusui.
Selain tumbuh dengan sehat, kambing-kambing milik Kiswadi juga terlihat gemuk-gemuk. Tidak heran kambing milik Kiswadi banyak dicari orang. Untuk satu ekor kambing jawa dijual seharga Rp1 juta hingga Rp1,6 juta. “Saya tidak memasarkan kambing ini ke luar daerah. Tetapi, banyak orang yang datang ke sini untuk mencari kambing-kambing itu,” ujarnya.
Kiswadi yang juga pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro ini sebetulnya baru menekuni usaha peternakan kambing ini yakni sekitar tahun 2008. Awalnya, ia dan istrinya, Sriandri, seorang bidan desa, merasa kesulitan mendapatkan kambing jawa atau kambing gibas saat Idul Adha. Saat banyak orang yang mencari kambing, ia mencari ke sejumlah peternak kambing tetapi tidak dapat. Kalau pun dapat kambing harganya sudah melambung.
“Berawal dari itulah saya memutuskan membuat kandang kambing dan beternak kambing sendiri,” ungkap Kiswadi yang mengaku telah dikaruniai empat anak ini.
Lambat laun, meski kesibukan ia dan istrinya cukup banyak, ia belajar dengan tekun cara-cara beternak kambing tersebut. Usahanya membuahkan hasil. Selain beternak kambing, kini Kiswadi juga beternak sapi. Jumlah populasi sapi di kandangnya saat ini sebanyak 12 ekor. Selain itu, ia juga mulai beternak sapi perah sebanyak lima ekor. Untuk merawat kambing dan sapi itu, Kiswadi mempekerjakan tiga orang di kampungnya.
“Saya juga membelajari warga di Desa Sendangrejo ini cara beternak kambing dan sapi. Saya ingin nanti kampung ini dikenal sebagai sentra ternak kambing dan sapi,” ucap Kiswadi sambil tersenyum lebar. (ver/kik)