Air Terjun 'Niagara Mini' Kracakaan di Ngloram Blora, Mulai Ramai Didatangi Pengunjung
Rabu, 19 Juni 2019 13:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Datangnya musim kemarau membawa keberuntungan sendiri bagi warga di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo, khususnya warga yang tinggal di Desa Ngloram Kecamatan Cepu Kabupaten Blora.
Derasnya arus sungai Sungai Bengawan Solo saat musim penghujan di Desa Ngloram, sangat berbeda dengan saat musim kemarau saat ini, yang menyimpan potensi wisata yang hanya dapat dinikmati saat musim kemarau saja, yaitu objek wisata air terjun 'Niagara Mini' Kracakan.
Pada musim kemarau ini, objek wisata yang berada di tengah sungai Bengawan Solo tersebut tiap hari ramai didatangi pengunjung, terutama pada saat hari libur dan sore hari.
Objek wisata yang berada di perbatasan Gadon dan Jipang ini selalu membawa suasana tersendiri. Oleh sejumlah orang, air terjun Kracakan disebut sebagai miniatur objek wisata Air Terjun Niagara yang berada di perbatasan Kanada dan Amerika Serikat.
Suasana lokasi wisata air terjun Kracakan di Desa Ngloram Kecamatan Cepu Kabupaten Blora. Rabu (19/06/2019)
Ali Mustofa, warga Desa Kentong Kecamatan Cepu mengatkan, di saat musim kemarau ini, Kracakan menjadi pilihan bagi penikmat alam, karena panorama yang indah. Bahkan menurutnya, selama liburan dan kemarau seperti ini, setiap pagi hingga malam hari, di sekitar Kracakan selalu ramai warga yang berwisata maupun untuk menyalurkan hobi memancing.
"Setiap ada waktu luang, saya bersama anak anak menyempat pasti datang, untuk sekedar bersantai dan mengajak anak untuk rekreasi di dekat rumah" tutur Ali Mustofa, Rabu(19/06/2019)
Ali menjelaskan, di tempat tersebut juga menjadi wisata alternatif dadakan. Baik dari sekitar wilayah Cepu maupun luar Cepu dan Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro, karena lokasinya memang berseberangan. Bahkan ketika libur, puluhan muda-mudi datang dari berbagai wilayah, untuk menikmati keindahan alam.
”Kata orang sini bilang sih seperti air terjun Niagara. Namun memang lumayan bagus tempatnya untuk berfoto-foto bagi mereka,” kata Ali mengimbuhkan.
Suasana lokasi wisata air terjun Kracakan di Desa Ngloram Kecamatan Cepu Kabupaten Blora. Rabu (19/06/2019)
Nunung, salah satu warga Cepu yang saat ini sudah menetap di Sragen mengatakan, dirinya yang saat ini sedang liburan di Cepu saat liburan ini menyempatkan datang ke Ngloram karena penasaran ingin melihat secara langsung, sehingga dirinya datang dan berwisata gratis.
"Setelah datang dan ternyata benar, memang bagus. Seperti Niagara. Hanya saja bedanya ini lebih kecil. Di lokasi inipun pengunjung hanya membayar parkir saja, tentu menjadi alternatif saat liburan seperti ini," tutur Nunung
Sementara itu, Marjuki, salah seorang warga Desa Ngloram mengatakan bahwa air terjun Kracakan hanya ada saat musim kemarau. Hal ini bisa terlihat karena debit air Bengawan Solo yang menyusut drastis, sehingga menyebabkan relief-relief dasar sungai tampak ke permukaan.
"Setiap sore, Kracakan ramai dikunjungi warga. Rata-rata untuk berswa foto attau selfie," kata Marjuki
Saat hari libur atau pada hari minggu, ada sekitar 100 lebih pengunjung. Tetapi hari biasa sekitar 30 hingga 40 pengunjung.
"Selain dari Kecamatan Cepu, juga ada pengunjung dari kecamatan lainnya di Blora, bahkan dari luar daerah," ujarnya.
Berdasarkan pantauanawak media ini, selain untuk berwisata, di sekitar air terjun Kracakaan juga ramai digunakan warga sekitar untuk mencari ikan. Puluhan orang tampak mencari ikan untuk dikonsumsi sendiri dan ada sebagian yang dijual. (teg/imm)