EMCL Beri Pelatihan Budidaya Ruminansia dan Pembuatan Corn Silage di Tuban
Selasa, 03 Maret 2020 21:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Tuban - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama dengan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), pada Selasa (03/03/2020), beri pelatihan budidaya ruminansia dan Pembuatan Corn Silage (silase) di Desa Jamprong Kecamatan Kenduruan Kabupaten Tuban.
Ruminansia merupakan hewan spesies pemamah biak sejenis sapi, kambing atau domba yang mudah dipelihara dan kembangbiakkan di pedesaan di seluruh Indonesia.
Ruminansia biasanya dipelihara dengan tujuan sebagai sebagai ternak potong atau ternak susu untuk dikonsumsi keluarga, di samping kotorannya dapat dipergunakan untuk pupuk yang baik bagi tanaman.
Pelatihan budidaya ruminansia dan Pembuatan Corn Silage (silase) yang digelar SKK Migas bersama EMCL di Desa Jamprong Kecamatan Kenduruan Kabupaten Tuban. Selasa (03/03/2020)
Pelatihan tersebut diinisiasi oleh EMCL bersama dengan Poltana MAPENA dan pada pelatihan ini dihadiri oleh Kepala UPT Kecamatan Kenduruan, Paguyuban Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kecamatan Kenduruan, Perwakilan KPH Jatirogo, dan perwakilan EMCL.
Dokter Hewan Ali Syaifudin yang menjadi pembicara pada pelatihan tersebut memberikan paparan atau materi terkait manajemen kesehatan dan perkandangan ternak serta pembuatan Corn Silage atau silase
Silase, yaitu pakan ternak berkadar air tinggi hasil fermentasi yang diberikan kepada hewan ternak, termasuk untuk rumansia. Silase umumnya dibuat dari tanaman rerumputan termasuk juga jagung, sorghum dan bahan lainnya, dengan memanfaatkan seluruh bagian tanaman.
"Kami apresiasi sekali untuk SKK Migas dan EMCL karena telah menginisasi pelatihan ini kepada anggota LMDH." ucap Ali. Ia kemudian memaparkan tentang kebutuhan nutrisi pakan dan formulasi ransum.
Sementara itu, perwakilan dari EMCL, Rifqi Romadhon menyampaikan bahwa pelatihan tersebut merupakan komitmen perusahaan dalam memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah operasinya.
"Kami menginisiasi program ini untuk meningkatkan ekonomi masyarakat disini, khususnya para peternak." tutur Rifqi Romadhon. (red/imm)