Pemkab Blora Gelar Rakor Kewaspadaan dan Kesiapan Penanganan Virus Corona
Rabu, 04 Maret 2020 16:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, pada Rabu (04/03/2020) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Kewaspadaan dan Kesiapan Penanganan Virus Corona atau Covid-19.
Bertempat di ruang rapat Gedung Samin Surosentiko, rakor dipimpin oleh Sekda Komang Gede Irawadi SE MSi, didampingi Asisten Administrasi dr Henny Indriyanti MKes, dan Plt Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto SKM MKes, serta diikuti seluruh Direktur Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta se Kabupaten Blora, para Kepala Puskesmas, Klinik, OPD terkait, perwakilan Kodim Blora, Polres Blora, serta dari PT KAI.
Rapat diawali dengan paparan oleh Plt Kepala Dinkes Lilik Hernanto SKM MKes, tentang perkembangan terkini penyebaran virus corona, serta bagaimana cara-cara pencegahan yang harus dilakukan mulai dari tingkatan dinas, rumah sakit, puskesmas, hingga masyarakat.
“Pada dasarnya penyakit yang disebabkan oleh virus itu belum ada obatnya, beda dengan bakteri. Yang bisa melawan virus adalah sistem kekebalan tubuh (imunitas) itu sendiri. Jadi yang lebih penting adalah menjaga pola hidup sehat agar tidak mudah tertular Covid 19,” ucap Lilik Hernanto.
Pola hidup sehat itu dicontohkan dengan menjaga gizi makanan yang dikonsumsi, perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan, lalu olahraga teratur, dan istirahat yang cukup.
“Jika pola hidup sehat ini telah dijalankan, maka tidak perlu cemas akan terjangkit COVID-19. Orang sehat tidak perlu pakai masker. Jangan seperti yang ada di Jakarta, semuanya berburu masker sehingga barangnya langka dan harganya mahal. Yang wajib pakai masker itu hanya yang sedang sakit, batuk-batuk, dan petugas kesehatan yang sedang memeriksa pasien,” kata Lilik Hernanto.
Selain itu juga harus membiasakan cuci tangan setelah beraktifitas di tempat umum. Agar kotoran dan kuman yang menempel di tangan tidak langsung terkena muka atau masuk ke dalam tubuh saat makan.
“Pahami cara cuci tangan yang benar, pakailah sabun (usahakan sabun cair) dan membilasnya dengan air yang mengalir,” tutur Lilik Hernanto.
Pihaknya meminta seluruh stakeholder terkait bisa menyosialisasikan hal ini agar masyarakat tidak panik dan resah. Sosialisasi ini tidak hanya menjadi tugas tenaga kesehatan namun seluruh stakeholder terkait agar kecemasan masyarakat menurun.
“Kami berharap anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga ikut menyosialisasikan hal ini di kepada masyarakat desa. Bantu kami agar masyarakat tidak cemas dan panik,” katanya.
Kemudian kepada seluruh Puskesmas dan RS diminta untuk melaksanakan sejumlah kewaspadaan dengan menggencarkan sosialisasi pada unit-unit terkait, melakukan screening terhadap warga yang pulang dari luar negeri.
Selanjutnya, menanyakan riwayat perjalanan dari negara terjangkit selama 14 hari terakhir pada setiap pasien pneumonia (radang paru), jika ada kasus diminta untuk segera lapor ke Dinkes.
“Jika ada yang suspect agar segera dilakukan rujukan ke rumah sakit. Rujukan akan kita tujukan ke RS Kariyadi Semarang dan RS Moewardi Solo,” tutur Lilik Hernanto.
Selain itu juga membentuk pos kesehatan di fasilitas umum atau lokasi kedatangan masyarakat dari luar daerah, seperti di terminal dan stasiun kereta.
“Jika masyarakat ada yang mengalami batuk, demam tinggi, dan gangguan pernafasan (sesak nafas) segera periksa ke layanan kesehatan terdekat atau hubungi Posko Penanganan COVID-19 yang dibentuk Dinas Kesehatan melalui nomor (0296) 531127 atau melalui aplikasi berbasis android Tanggap PSC 119,” katanya.
Rakor Kewaspadaan dan Kesiapan Penanganan Virus Corona atau Covid-19 yang digelar Dinkes Blora. Rabu (04/03/2020).
Sekda Komang Gede Irawadi SE MSi pihaknya menyambut baik langkah-langkah yang telah dilakukan Dinas Kesehatan guna menyikapi maraknya pemberitaan tentang bahaya COVID-19 yang telah sampai di Indonesia.
“Sudah ada 2 WNI yang dinyatakan positif terkena COVID-19. Maka rakor ini kita laksanakan sebagai wujud kewaspadaan di tingkat daerah, khususnya Blora. Kami minta seluruh dinas terkait untuk gencar melaksanakan sosialisasi,” ujar Sekda.
Guna meminimalisir kecemasan masyarakat terhadap bahaya COVID-19 ini, Sekda meminta Dinkominfo dan seluruh awak media bisa menyampaikan pemberitaan yang benar dan tidak menimbulkan kepanikan.
“Manfaatkan media sosial dengan baik. Isi dengan sosialisasi yang mengedukasi, bukan menakut-nakuti. Seperti yang disampaikan dari Dinkes tadi, ketika seseorang cemas dan panik, justru hal itu membuat kondisi tubuh drop, kekebalannya menurun dan lebih mudah terjangkit penyakit. Jadi sikapi dengan sewajarnya saja dan tetap menjaga pola hidup sehat,” kata Sekda Komang Gede Irawadi SE MSi. (teg/imm)