Peristiwa Orang Meninggal Mendadak
Warga Ngasem Bojonegoro Meninggal Dunia Saat Memanen Padi di Sawah
Rabu, 25 Maret 2020 19:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Ngasem) - Seorang kakek bernama Sujarno (65), warga Desa Tengger RT 001 RW 001 Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro, pada Rabu (25/03/2020) sekira pukul 14.00 WIB, meninggal dunia saat memanen padi di sawah miliknya yang berlokasi di petak 46 RPH Putuk, BKPH Tengger, yang berada di piggir desa tempat tinggal korban
Menurut keterangan keluarganya, korban memiliki riwayat sakit jantung. Diduga penyebab kematian korban karena serangan jantung secara mendadak sehingga korban meninggal dunia.
Informasi yang didapat awak media ini dari Kapolsek Ngasem, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Dumas Barutu SH, bahwa kronologi peristiwa tersebut bermula pada Rabu (25/03/2020) pukul 08.00 WIB, korban bersama-sama Istrinya Ngasilah dan anaknya yang bernama Rahayu serta dua orang tetanggnya yang bernama Ngaski dan Yanuar, berangkat untuk memanen padi miliknya di sawah persilan Perhutani petak 46 RPH Putuk, BKPH Tengger, yang lokasinya berada di pinggir desa setempat.
"Saat memanen padi di sawah tersebut, korban bagian menyabit padi," kata Kapolsek.
Kemudian sekira pukul 14.00 WIB, korban mengeluh kalau kecapekan, sehingga korban beristirahat di pematang sawah, dengan posisi berrebah di pematang sawah di bawah pohon dengan ditemani bersama istrinya, kemudian korban diam dan kelihatan seperti tidur.
"Karena tidak bangun-bangun, tetangga korban yang turut membantu memanen padi, Ngaski dan Yanuar, segera mendekati korban, dan saat dicek ternyata korban sudah meninggal dunia," kata Kapolsek.
Petugas saat lakukan identifikasi mayat Sujarno (65), warga Desa Tengger Kecamatan Ngasem Bojonegoro, yang meninggal Rabu (25/03/2020)
Setelah mendapat laporan, Kapolsek bersama anggota segera mendatangi lokasi kejadia untuk melakukan Olah TKP dan mendatangi rumah duka, untuk mengidentifikasi korban.
Berdasarkan hasil identifikasi, diketahui ciri-ciri mayat, panjang mayat 173 sentimeter, kulit sawo matang, rambut pendek hitan beruban, korban mengenakan pakaian baju batik lengan panjang waran coklat dan memakai training warna hitam.
Sementara dari hasil pemeriksaan petugas medis dari Puskesmas Ngasem bersama anggota Polsek Ngasem dan disaksikan perangkat desa setempat serta keluarga korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Sedangkan, berdasarkan keterangan keluarganya, bahwa korban memiliki riwayat sakit jantung.
Korban sudah mengalami sakit sejak Senin (23/03/2020) dan sudah berobat ke Purkesmas Ngasem dan pada saat hendak berangkat untuk memanen padi, korban sudah bilang sama istrinya kalau kondisinya masih kurang sehat
"Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Diduga korban meninggal akibat serangan jantung." kata Kapolsek
Masih menurut Kapolsek, bahwa setelah dilakukan musyawarah, ahli waris korban menolak untuk dilakukan otopsi yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan, tidak akan menutut siapapun akibat meninggalnya korban.
“Setelah dibuatkan berita acara, jenazah korban diserahkan kepada ahli warisnya untuk proses pemakaman,” pungkas Kapolsek. (red/imm)