Peristiwa Kebakaran
Dapur Milik Pondok Pesantren Fathul Majid di Kasiman Bojonegoro Terbakar
Rabu, 15 April 2020 09:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Kasiman) - Peristiwa kebakaran menimpa bangunan dapur yang dipergunakan untuk memproduksi tempe, milik Pondok Pesantren (Ponpes) Fathul Majid, yang berlokasi di Dusun Rowoge Desa Batokan RT 016 RW 002 Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro. Selasa (14/04/2020) sekira pukul 21.00 WIB tadi malam
Penyebab kebakaran atau sumber api diduga berasal dari tungku untuk memasak tempe yang berbahan kayu, apinya merambat dan membakar dinding dapur yang terbuat dari papan kayu.
Tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka dalam kejadian tersebut, Sementara akibat kejadian tersebut, korban ditaksir menderita kerugian material sebesar Rp 1 juta.
Petugas saat melakukan Olah TKP kebakaran dapur milik Pondok Pesantren Faitul Majid, di Dusun Rowoge Desa Batokan Kecamatan Kasiman Bojonegoro. Selasa (14/04/2020) malam.
Informasi yang didapat awak media ini dari Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bojonegoro, Sukirno SSos, bahwa kebakaran diperkirakan terjadi sekitar pukul 21.00 WIB.
Dinas Pemadam Kebakaran Pos Padangan menerima laporan sekira pukul 21.13 WIB. Selanjutnya pihaknya mengerahkan 2 unit mobil pemadam kebakaran dari Pos Padangan berikut 5 personel, dan petugas tiba di lokasi kejadian pukul 21.35 WIB.
"Saat petugas datang, kobaran api sudah dapat di padamkan oleh warga dan selanjutnya petugas melakukan pembasahan sampai pukul 22.00 WIB, hingga api benar-benar padam," tutur Sukirno.
Masih menurut Sukirno, bahwa dapur yang terbakar tersebut berukuran panjang 5 meter dan lebar 4 meter, rangka dan dinding terbuat dari kayu, atap terbuat dari genting.
"Material yang terbakar berupa sebagian dinding dan atap dapur, serta peralatan untuk memasak tempe," kata Sukirno.
Sementara dari keterangan Pengasuh Pondok Pesantren, KH Abdurrahman (55), penyebab kebakaran tersebut diduga berasal dari tungku yang berbahan bakar kayu bakar, yang dipergunakan untuk memasak tempe, ditinggal keluar sehingga apinya merambat dan membakar dinding dapur yang terbuat dari kayu.
"Korban jiwa nihil. Keruggian material ditaksir sebesar 1 juta rupiah," kata Sukirno. (dan/imm)