Kelompok Ternak di Desa Jono Temayang, Bojonegoro, Olah Kotoran Sapi Menjadi Biogas
Senin, 13 Juli 2020 15:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Kelompok Peternakan Kedung Gondang di Desa Jono Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro, berhasil mengolah kotoran sapi menjadi biogas yang ramah lingkungan, sehingga anggota kelompok tersebut dan beberapa masyarakat sekitar, tidak lagi menggunakan elpiji untuk keperluam memasak setiap hari.
Selain menghemat pengeluaran, limbah atau ampas dari proses pembuatan biogas tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanaman.
Salah satu anggota Kelompok Ternak Kedung Gondang, Muji (55), kepada awak media ini Senin (13/07/2020), menuturkan bahwa dirinya bersama anggota kelaompok ternak di desanya mengolah kotoran sapi yang berasal dari puluhan sapi yang dikelola oleh Kelompok Ternak Gedung Gondang, menjadi biogas sejak kurang lebih 1 tahun lalu.
"Dengan adanya biogas ini setidaknya bisa membantu warga, khususnya para anggota kelompok dalam hal kebutuhan gas untuk memasak," tutur Muji.
Muji, yang juga selaku Kepala Dusun Muncaran Desa Jono tersebut menambahkan bahwa alat atau instalasi untuk proses pembuatan biogas (digester) didapat kelompoknya berkat bantuan dari ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro, dan saat ini mampu mengaliri kebutuhan gas untuk sekitar 16 kepala keluarga atau rumah.
"Untuk kapasitas kotoran ternak dengan volume 6 meter kubik, bisa untuk mengaliri gas 6 rumah, sementara dengan volume 12 meter kubik, kurang lebih bisa mengaliri sekitar 10 rumah." tutur Muji.
Salah satu warga Desa Jono Kecamatan Temayang, Jiatun (53) yang menggunakan biogas untuk memasak. Senin (13/07/2020)
Salah satu warga Desa Jono RT 007 RW 002 Kecamatan Temayang, Jiatun (53) yang rumahnya berdekatan dengan lokasi pengolahan biogas Kelompok Ternak Kedung Gondang merasa bersyukur degan adanya biogas bantuan dari kelompok ternak tersebut. Meskipun dirinya bukan merupakan anggota kelompok tersebut namun dirinya mendapatkan bantuan aliran biogas.
"Alhamdulillah dengan adanya bio gas ini sangat membantu saya, yang dulunya saya kalau memasak menggunakan kayu bakar sekarang dengan adanya bio gas lebih mudah dan tidak perlu keluar biaya lagi alias gratis, sehingga menghemat pengeluaran untuk kebutuhan memasak keluarga saya." tuturnya.
Sementara itu, Pejabat (Pj) Kepala Dinas Peternakan dan Pewrikanan (Disnakan) Kabupaten Bojonegoro, drh Catur Rahayu K MSi, saat mendampingi Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, dalam kunjungan lapangan dan pembinaan kelompok ternak dan perikanan di Desa Jono Kecamatan Temayang, mengatakan bahwa sektor peternakan dan perikanan mempunyai peranan strategis sebagai penyedia pangan rakyat, terutama protein hewani. Disamping itu juga untuk mewujudkan kedaulatan dan kemandirian pangan terutama bahan pangan asal ternak dan ikan.
"Limbah peternakan khususnya kotoran sapi juga dapat menjadi bahan baku industri bio energi." kata drh Catur Rahayu. (dan/imm)