TMMD 2020
Bupati Bojonegoro Hadiri Seminar Wawasan Kebangsaan dalam TMMD 2020, di Desa Lebaksari
Senin, 27 Juli 2020 14:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, pada Senin (27/07/2020) hadiri kegiatan Seminar Wawasan Kebangsaan Dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Bela Negara, pada kegiatan Non Fisik TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Imbangan tahun 2020, di Desa Lebaksari Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro,
Seminar yang berlangsung di Balai Desa Lebaksari tersebut dengan tema "Aksi Nyata Bela Negara Di Era Kekinian," dan dihadiri oleh Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Inf Bambang Hariyanto; Anggota DPR RI dapil IX Bojonegoro-Tuban , Farida Indayanti; Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Bojonegoro, Mahmudi SSos MM; Rektor Unogiri Bojonegoro, Prof Dr Ridwan; Danramil Baureno, Kapten Inf Marwoko, Camat Baureno, Didit; Ketua Dewan Juang 45, Sugianto; anggota Koramil Baureno, Babinkabtimas Desa Lebaksari, Kepala Desa Lebaksari, beserta perangkat desa serta masyarakat sesa setempat.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, saat hadiri Seminar Wawasan Kebangsaan Dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Bela Negara, pada kegiatan Non Fisik TMMD Imbangan 2020, di Desa Lebaksari. Senin (27/07/2020)
Bupati Anna Muawanah dalam sambutannya yang sekaligus membuka secara resmi seminar tersebut menyampaikan, bahwa wawasan kebangsaan harus tetap terus dipelihara agar tercipta sikap untuk saling menghargai, sehingga terjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang erat.
Menurut Bupati, sekarang ini percepatan budaya dari luar sangat berkembang, terutama melalui siaran televisi dan media sosial yang bisa mempengaruhi masyarakat, oleh sebab itu Bupati berpesan untuk memperkuat budaya lokal dengan banyak melakukan pembinaan dan memberikan edukasi kepada pemuda dan masyarakat.
"Kami berharap kepada masyarakat untuk mencintai tanah air melalui hidup bermasyarakat dan berbangsa tanpa membedakan agama suku dan golongan." kata Bupati Anna Muawanah.
Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Inf Banbang Hariyanto, sebagai Narasumber dalam paparannya mengatakan bahwa perkembangn ITE menyentuh semua segi kehidupan. Menurutnya, masyarakat dan bangsa yang berhasil mengambil nilai positif akan mampu bersaing dan berkompentensi menjadi negara yang maju dan moderen.
"Dalam menghadapi Hoax dan dampak sosial perlu adanya pelibatan seluruh komponen bangsa, untuk mengantisipasi dan pentingnya sinergitas Pemerintah, TNI/Polri dan semua elemen masyarakat." tutur Dandim Letkol Inf Banbang Hariyanto
Menurut Dandim, bangsa dapat pecah disebabkan oleh, bahasa, agama, dan ekonomi. Bagaimana NKRI agar tidak hancur dan terpecah belah perlu, menurutnya perlu memiliki daya kekuatan penangkal yang mampu menghadapi setiap ancaman, hambatan, tantangan dan gangguan, implementasi immunation daya tangkal yang kuat, memiliki tanggung jawab moral, cegah hasutan, provokasi dan adu domba.
"Caranya, ajak seluruh masyarakat menghilangkan sentimen sara dan Ingatkan kembali bahwa Indonesia adalah bangsa besar, bisa membangun jika semuanya bersatu." kata Dandim Bojonegoro, Letkol Inf Banbang Hariyanto.
Narasumber berikutnya, Farida Hidayati, dalam paparannya mengatakan pentingnya emahami dan mewarisi nilai-nilai luhur bangsa, yaitu menghormati perbedaan, semangat untuk bersatu, rela berkorban, pantang menyerah,K kbersamaan dan gotong royong, optimisme dan percaya diri, nasionalisme dan harga diri.
"NKRI adalah Negara Indonesia yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Berbuat untuk kepentingan NKRI dan bukan untuk kepentingan kelompok atau golongan." kata Farida.
Sementara itu Kepala Bakesbangpol Bojonegoro, Mahmudi, dalam paparannya menyampaikan bawha seminar tersebut untuk membangkitkan kembali rasa dan semangat kebangsaan kepada seluruh elemen masyarakat.
"Seminar ini untuk mengingatkan kepada kita semua sebagai masyarakat Bojonegoro, agar terus menjaga keharmonisan di antara masyarakat dengan tidak mudah terprovokasi terkait hal-hal yang bertujuan memecah keutuhan bangsa." kata Mahmudi.
Masih menurut Mahmudi , bahwa kegiatan seminar tersebut diharapkan akan memberi dorongan yang kuat kepada masyarakat untuk lebih cinta Tanah Air, serta membela dan menjaga keutuhan NKRI, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"NKRI adalah harga mati dan harus dipertahankan. Untuk itu bersama kita melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi kepemudaan serta para pelajar. Diharapkan agar ke depannya masyarakat semakin mempererat tali persaudaraan antar sesama anak bangsa." kata Mahmudi. (dan/imm)