Bupati Anna Muawanah Harap, Masyarakat Bojonegoro Tidak Bergantung pada Air Pabrikan
Selasa, 01 September 2020 13:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Bojonegoro, pada Selasa (01/09/2020), kembali menggelar kegiatan Pembinaan dan Sosialisasi Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) dan Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Santiasi (KP-SPAMS), untuk wilayah Kecamatan Bojonegoro, Dander, Purwosari, dan Kecamatan Padangan.
Kegiatan yang digelar di Pendapa Desa Karangsono Kecamatan Dander tersebut sebagai upaya Pemkab Bojonegoro untuk mengatasi kesulitan atau krisis air bersih atau air minum bagi sebagian desa di Kabupaten Bojonegoro.
Bupati Anna Muawanah yang hadir dalam kegiatan tersebut dalam sambutannya berharap, bahwa ke depan masyarakat Kabupaten Bojonegoro tidak tergantung dengan air pabrikan atau air kemasan. Untuk itu Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya pada tahun 2020 hingga 2021, akan memaksimalkan dan merevitalisasi HIPPAM, untuk pemenuhan kebutuhan dasar air minum, mandi dan cuci.
"Hari ini kita bicara untuk kebutuhan air dasar, sehingga kebutuhan masyarakat bisa tercukupi, karena kalau kita lhiat saat ini banyak yang tergantung dengan air pabrikan, padahal kesehataan juga belum tentu bisa terjamin," kata Bupati Anna Muawanah.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah saat beri sambutan dalam Pembinaan dan Sosialisasi HIPPAM dan KP-SPAMS di Pendapa Desa Karangsono Kecamatan Dander. Selasa (01/09/2020)
Bupati mengungkapkan bahwa saat ini masyarakat yang tinggal di Bojonegoro Kota dan sebagian wilayah kecamatan, banyak yang menggunkan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), namun demikian berdasarkan data, jumlah sambungan PDAM ke rumah tangga belum mencapai 50 persen.
"Menurut kami dari 419 desa di Bojonegoro ini perlu ada inisiasi dari kelompok masyarakat untuk membentuk HIPPAM. Tentunya yang di perkotaan untuk memberikan pelayanan kepada masyaraktat, meskipun banyak yang menggunakan PDAM, namun PDAM sendiri juga ada persolaan, misal air yang keruh, debit air kecil, dan lain sebagainya," kata Bupati Anna Muawanah.
Pada kesempatan tersebut Bupati berpesan kepada desa-desa yang HIPPAM-nya sudah bagus, agar di maksimalkan secara keorganisasiaan, dengan melibatkan warga masyarakat agar warga masyarakat merasa memiliki. Sementara kepala Desa dan Perangkat, sebagai pembina masyarakatnya. Sementara untuk desa-desa yang belum ada HIPPAM-nya, Bupati berharap agar segera membentuk HIPPAM.
"Setelah itu Pemkab bisa melakukan pemetakan data, mana wilayah desa yang kekurangan sumber air nanti bisa diberikan bantuan sehingga kebutuhan dasar air tercukupi. Bukan untuk air minum saja termasuk masak dan cuci," kata Bupati Anna Muawanah.
Bupati juga mengajak masyarakat di Kabupaten Bojonegoro untuk ikut merawat sumber mata air, salah satunya masyarakat diharapkan ikut serta menanam pohon sehingga mampu menyerap air saat musim hujan.
"Juga pelestarian alam. Kepala desa menjadi pelopor. Untuk wilayah yang gersang perlu ditanami pohon," kata Bupati Anna Muawanah.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Satito Hadi ST MT, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh 18 HIPPAM yang ada di 51 desa di 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Bojonegoro, Dander, Purwosari, dan Kecamatan Padangan, yang bertujuan untuk penguatan kelembagaan HIPPAM.
"Kegiatan hari ini adalah bagaimana membentuk dan memberdayakan HIPPAM dalam rangka meningkatkan pelayanan penyediaan air bersih kepada masyarakat, terutama masyarakat pedesaan." tutur Sekretaris Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Satito Hadi ST MT.
Satito berharap bahwa kegiatan pembinaan tidak berhenti sampai di sini saja, tetapi setelah kegiatan tersebut diharapkan ada tindak lanjut warga setempat, pengurus HIPPAM, dan pemertintah desa setempat, sehingga ke depannya ada perubahan yang lebih baik dalam pelayanan air bersih kepada masyarakat.
"Dalam waktu dekat mohon kepala desa untuk segera duduk bersama dengan masyarakat, berembuk dan bermusyawarah dengan masyarakat, terkait revitalisasi HIPPAM di desa masing masing." kata Satito Hadi.
Satito berharap untuk desa-desa yang belum memiliki HIPPAM agar segera dibentuk kelembagaannya, sehingga nantinya Pemkab Bojonegoro, melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, dapat memberikan bantuan pembangunan infrastruktur sumber air, berupa saranan dan prasarana pengadaan air bersi atau air minum, bagi masyarakat yang di desanya kesulitan air bersih.
"Dinas Cipta Karya tentunya tidak akan berhenti sampai di sini. Tentunya program ini akan kami tindak lanjuti untuk memberikan bantuan terkait penyediaan air bersih di pedesaan," kata Satito Hadi.
Selain dihadiri oleh Bupati dan Sekretaris Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, kegiatan tersebut juga dihadiri Camat Bojonegoro Kota, Camat Dander, Camat Purwosari, Camat Padangan, para Kepala Desa dan masyarakat pengelola HIPPAM dari desa-desa di 4 kecamatan tersebut. (dan/imm)