Pemkab Bojonegoro Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Pembibitan Sapi Potong
Sabtu, 05 September 2020 16:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bojonegoro, pada Sabtu (05/09/2020), gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Pembibitan Sapi Potong
Kegiatan yang berlangsung di Aula Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro, tersebut diselenggarakan atas kerjasama Pemkab Bojonegoro dengan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Timur.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Disnakan Kabupaten Bojonegoro, drh Catur Rahayu MSi; Kepala Bidang Budidaya dan Pengembangan Ternak Disanakan Kabupaten Bojonegoro, Ir Elvia Nuraini SpT ME, Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, yang diwakili Asisten Direktur, Hasto Hutomo; dokter hewan penyelia; para petugas teknis peternakan dan inseminasi buatan; dan perwakilan kelompok peternak dan pembibit di Kabupaten Bojonegoro
Selain itu, dihadirkan pula sebagai narasumber dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta, Dr drh Agung Budianto, PhD, dan dari BBIB Singosari Malang, drh Anny Amaliya MSI.
Kepala Disnakan Kabupaten Bojonegoro, drh Catur Rahayu MSi, saat beri sambutan dalam acara Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Pembibitan Sapi Potong, di Aula Disnakan Kabupaten Bojonegoro. Sabtu (05/09/2020)
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro, drh Catur Rahayu mengatakan bahwa acara pelatihan tersebut diselenggarakan bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Timur.
"Nanti ke depan ada juga kerja sama terkait dengan pengembangan ayam petelur. Kami mohon ke depannya nanti kerja sama yang baik ini bisa kita teruskan, khususnya untuk Bojonegoro, Jawa Timur dan secara umum untuk nasional dalam hal ketahanan pangan, agar bisa mandiri pangan dan berswasembada daging sapi," kata drh Catur Rahayu
Pada kesempatan drh Catur berharap kegiatan tersebut dapat memberi manfaat kepada para peserta, di antaranya untuk kelompok ternak, nantinya akan mendapatkan manfaat berupa kawin suntik atau inseminasi buatan (IB), bai IB yang straw maupun yang sexing.
Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga dihadirkan semua petugas yang ada di Bojonegoro supaya paham dan ada pengikatan pengetahuan dari narasumber, baik dari UGM, terkait dengan kesehatan secara umum, reproduksi dan managament kelembagaan dan juga nanti dari penambahan pengetahuan dari BBIB Singosari Malang.
"Harapan kami terkait dengan kegiatan pada kesempatan kali ini bisa menghasilkan output seperti yang di harapkan oleh Bank Indonesia," kata drh Catur Rahayu
Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, yang diwakili Asisten Direktur, Hasto Hutomo, saat beri sambutan dalam acara Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Pembibitan Sapi Potong, Sabtu (05/09/2020)
Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, yang diwakili Asisten Direktur, Hasto Hutomo dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bank Indonesia memiliki tugas salah satunya untuk mengendalikan harga, dimana harga dari satu sisi berdampak pada inflasi dan dari sisi lainya, harga juga berkaitan dengan nilai tukar rupiah. Selain itu Bank Indonesia juga menjaga nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing atau yang biasa dikenal dengan istilah kurs.
"Khusus pertanian, kami menjaga inflasi yang stabil. sehingga ini tidak menimbulkan syok, karena inflasi akan mempengaruhi daya beli dan sebagainya. Untuk menjaga itu adalah Bank Indonsia konsen dari sisi suplay-nya atau persediannya, melalui proyek Inseminasi Buatan,"
Hasto menjelaskan bahwa kolaborasi dari Bank Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan beberapa lembaga lainnya, sudah cukup baik sehingga diupayakan di tahun 2020 ini program yang sudah disusun, sudah siap untuk dilaksanakan dan diharapkan bisa berjalan dengan baik.
"Jadi kami sudah mix programnya, ada pertanian, ada peternakan, ada non pertanian, non perternakan, perdagangan, kemudian ada desa wisata. Tapi intinya program ini bisa kita liat dari sisi edukasi atau pembelajaran, sehingga bapak ibu bisa mengambil sisi edukasinya nanti bisa berdiskusi, sehingga produksi sapi bisa meningkat tiap tahunnya," kata Hasto Hutomo. (dan/imm)